Kirab budaya Nitilaku 2023 menjadi salah satu rangkaian acara Dies Natalis UGM ke-74, Minggu (17/12). Ribuan orang yang terbagi dalam 74 kelompok memamerkan berbagai adat dan kesenian nusantara. Kirab budaya berlangsung meriah dimulai dari Bundaran UGM hingga Balairung UGM. Nitilaku menjadi tradisi tahunan untuk merayakan Dies Natalis UGM. Diprakarsai oleh KAGAMA, kirab budaya menyajikan konsep kultural dan historis. Kirab budaya ini merupakan prosesi simbolisasi sejarah UGM yang berawal dari keraton yang kemudian dipindah ke Gedung Pusat UGM. Dengan mengangkat tema “Kenduri Kebangsaan”, Nitilaku 2023 diharapkan menjadi bentuk sinergi bersatunya keraton, kampung, dan kampus yang diharapkan apu merangkul setiap lapisan sebagai implementasi tridarma perguruan tinggi.
Kirab budaya tahun ini mengangkat subtema: “Merajut Kebhinekaan untuk Keselamatan Bangsa” dengan tujuan setiap kontingen yang hadir mencerminkan kebudayaan di Indonesia dengan menjaga kesatuan dan persatuan. Pelepasan kontingen kirab budaya dilakukan oleh Plt. Ketua Umum Pengurus Pusat KAGAMA yang diwakili oleh Sekjen PP KAGAMA, Dr. AAGN Ari Dwipayana, S.IP., M.Si. dan dari UGM diwakili oleh Wakil Rektor Bidang Kemahasiswaan, Pengabdian kepada Masyarakat, dan Alumni, Dr. Arie Sujito, S.Sos., M.Si.
Selanjutnya, Rektor Universitas Gadjah Mada, Prof. dr. Ova Emilia, Ph.D. menyampaikan dalam sambutannya bahwa Nitilaku yang merupakan agenda tahunan dan semangat tahun ini adalah “Kenduri Kebangsaan” yang merupakan salah satu kegiatan Dies Natalis ke-74 UGM.
“Ada rasa bangga karena berkumpul di UGM yang terwujud dalam kelekatan alumni terhadap almamater. Nitilaku sudah ditradisikan dalam rangkaian Dies Natalis untuk mengenang sejarah perjalanan UGM dan kontribusi sinergis keraton terhadap perkembangan universitas hingga saat ini,” ungkap Prof. Ova.
Tema “Kenduri Kebangsaan Rajut Keindonesiaan” menjadi semangat Nitilaku 2023 yang berupaya mengajak seluruh lapisan masyarakat untuk bersinergi, menjaga, memelihara dan mengembangkan kearifan lokal, serta mewujudkan relasi sinergis, kampus, kampung, dan keraton dengan menjunjung tinggi nilai migunani tumraping liyan.
“Kita bangga dengan KAGAMA dan almamater. Terima kasih keterlibatan semua pihak. Semoga kegiatan yang sarat akan makna budaya ini dapat memberikan manfaat serta memperkuat kontribusi kita bagi universitas dan kehidupan sosial masyarakat,” pungkasnya.
Selanjutnya, Wakil Ketua Umum PP KAGAMA, Prof. Anwar Sanusi, Ph.D., bersama Bendahara Umum PP KAGAMA Yualita Widyadhari turut memberikan sambutan.
“Kami menyampaikan apresiasi yang luar biasa atas kerja sama yang tidak terhingga dan dukungan yang tidak terbatas sehingga kita bisa menjalankan event yang secara sakral dalam rangka kita memperingati Dies Natalis Universitas Gadjah mada. Meskipun saat ini kita tengah berada pada kontestasi politik, tapi mudah-mudahan kita tetap gaungkan pesan perdamaian dan persahabatan,” tutur Prof. Anwar.
Dalam rangkaian acara dies natalis, tak lupa KAGAMA juga melakukan aktivitas penanaman pohon. Kegiatan ini berkolaborasi dengan KAGAMAHut, BPDAS, KLHK, Pengda KAGAMA yang dilakukan di 12 provinsi dan 13 lokasi pada tgl 3,10,12,15 Desember. Kemudian, sebagai wujud permohonan Tuhan Yang Maha Esa, KAGAMA juga mengadakan “Kenduri Kebangsaan” yang digelar dengan menghadirkan 5 pimpinan agama untuk mendoakan bangsa Indonesia agar senantiasa dilindungi. Acara diakhiri dengan penyerahan beasiswa KAGAMA Lari untuk Berbagi (KLUB).
KLUB merupakan komunitas di bawah naungan PP KAGAMA yang bertujuan untuk mengakomodasi hobi berlari bagi para anggotanya. Komunitas ini memiliki keistimewaan visi misi selain menggapai hidup sehat, juga menebar manfaat dengan tagline “Berlari dan Berbagi”. Pada Dies Natalis, total beasiswa terkumpul mencapai Rp128.783.599. Kegiatan ini tentu mendukung Sustainable Development Goals (SDGs) bagian pendidikan berkualitas, di mana UGM berusaha memastikan akses universal untuk pendidikan yang setara dan inklusif serta meningkatkan kesempatan pendidikan seumur hidup untuk semua orang.
[Hubungan Alumni/Artikel: Kamila, Foto: Putro]