Acara temu alumni digelar di Tanjung Laut Ballroom Hotel Bintang Sintuk, Bontang pada Sabtu (27/1). Acara ini bertujuan untuk memajukan UGM dan memberikan kontribusi yang positif bagi Indonesia.Acara ini dihadiri oleh Wakil Ketua II Pengcab KAGAMA Bontang, Fakhrie Wahyudin, dan Direktur Kajian dan Inovasi Akademik UGM, Dr. Agr. Sc. Ir. Hatma Suryatmojo, S.Hut., M.Si., IPU, serta lebih dari 40 anggota KAGAMA Bontang.
Dalam sambutannya, Fakhrie Wahyudin menyampaikan apresiasi kepada UGM atas pemilihan Kota Bontang sebagai tempat diselenggarakannya acara FGD tersebut. Ia berharap diskusi hari ini dapat memberikan manfaat bagi UGM secara khusus dan Indonesia secara umum. Fakhrie juga menekankan pentingnya kolaborasi dalam memajukan UGM, yang merupakan kampus yang dicintai oleh semua alumni.
“Kami sangat menghargai karena memilih Kota Bontang untuk FGD. semoga hari ini bisa bermanfaat bagi UGM secara khususnya dan Indonesia secara umumnya. Selamat berdiskusi, semoga kita bisa memajukan UGM, kampus yang kita cintai bersama,” tuturnya.
Turut hadir, Direktur Kajian dan Inovasi Akademik UGM, Dr. Agr. Sc. Ir. Hatma Suryatmojo, S.Hut., M.Si., IPU. Dalam sambutannya, ia memaparkan tentang bagaimana alumni dapat memiliki keterlibatan (engagement) yang kuat dengan UGM. Ia juga membahas strategi untuk kolaborasi lebih lanjut antara KAGAMA Bontang dan UGM. Salah satu upaya yang disampaikan adalah mengenai pemadatan lima perguruan tinggi, termasuk UGM, untuk masuk dalam peringkat 500 perguruan tinggi terbaik dunia. Dr. Hatma juga menyampaikan perkembangan terkini yang telah dicapai oleh UGM serta kontribusi yang diberikan oleh alumni dalam memperkuat posisi UGM dalam hal kontribusi alumni.
“KAGAMA masih memiliki engagement dengan UGM, dan kita akan berdiskusi bagaimana kita berkolaborasi lebih lanjut. Kita mohon bantuan untuk kontribusi alumni. Terima kasih atas kehadiran dan waktunya, semoga hari ini bisa berdiskusi banyak hal dan semoga bermanfaat. Ini semua untuk membawa nama harum institusi UGM, KAGAMA, dan Indonesia,” pungkasnya.
Acara dilanjutkan dengan pembahasan mengenai beberapa topik penting, antara lain kesempatan kuliah bagi anak muda di sekitar UGM yang tidak memiliki kesempatan untuk kuliah di UGM, program yang memperhatikan lulusan UGM yang belum bekerja, kerja sama tridarma dengan perguruan tinggi kecil, penguatan ikatan alumni seperti yang terjadi di ITB, perkuatan kartu KAGAMA, kerja sama dengan mitra-mitra, kesulitan dalam mencari SDM baru dari UGM untuk UMKM kecil di Bontang, dan tips untuk mempersiapkan biaya kuliah yang semakin mahal agar anak-anak dari alumni dapat melanjutkan jejak orang tua mereka untuk kuliah di UGM. Hal ini berkaitan dengan poin SDGs Kemitraan untuk Mencapai Tujuan (SDG 17), yang menunjukkan pentingnya kerja sama antarlembaga pendidikan dan penguatan jaringan alumni sebagai upaya bersama dalam mencapai tujuan pembangunan berkelanjutan.
Diskusi yang berlangsung penuh antusiasme tersebut diharapkan dapat menghasilkan solusi dan langkah konkret untuk memajukan UGM serta memberikan kontribusi yang lebih besar bagi masyarakat dan Indonesia pada umumnya. KAGAMA Bontang dan UGM berkomitmen untuk terus bekerjasama dan menjaga kebersamaan dalam rangka mewujudkan visi dan misi yang diemban oleh UGM sebagai institusi pendidikan yang berdampak positif.
[Hubungan Alumni:Kamila, Foto: Dewin]