Acara Temu Alumni Universitas Gadjah Mada (UGM) menjadi momen kebersamaan yang diadakan di Hotel Inna Sindhu, Bali pada Sabtu (27/1). Temu Alumni ini dihadiri oleh alumni UGM yang tergabung dalam KAGAMA Bali, keluarga alumni yang berperan aktif dalam membangun keguyuban dan kontribusi untuk UGM dan masyarakat. KAGAMA Bali dinilai telah memberikan kontribusi yang signifikan bagi UGM, antara lain dalam pembangunan pura di kampus dan inisiasi program sekolah Kepala Desa yang bekerja sama dengan UGM.
Acara ini diawali dengan sambutan dari Ketua Pengda KAGAMA Bali, I Gusti Ngurah Agung Diatmika. Dalam sambutannya, beliau menekankan pentingnya kebersamaan dan dukungan dalam berbagai kegiatan yang dilakukan oleh KAGAMA. Salah satu kegiatan yang diungkapkan adalah program pembangunan mangrove yang mendapatkan dukungan penuh dari teman-teman alumni. Meskipun dalam kondisi politik yang memanas, kebersamaan dan kerukunan tetap dijunjung tinggi oleh KAGAMA dan UGM.
“Itu lah kebanggaan kita kepada KAGAMA yang selalu menekankan keguyuban, kerukunan dan migunani, bermanfaat tidak hanya untuk diri sendiri tapi juga kepada orang lain,” tegasnya.
Sambutan selanjutnya datang dari Wakil Rektor Bidang Sumber Daya Manusia dan Keuangan, Prof. Dr. Supriyadi, M.Sc. Prof. Supriyadi menyampaikan peran aktif alumni dalam dunia pendidikan dan industri yang sangat penting bagi peningkatan UGM. Beliau juga memperkenalkan beberapa inisiatif pengembangan UGM, seperti Gelanggang Inovasi dan Kreativitas (GIK) yang bertujuan untuk mempertemukan dunia industri, pariwisata, dan seni dengan universitas. Selain itu, fasilitas kerohanian yang baru diresmikan juga mendapatkan apresiasi dan terima kasih kepada KAGAMA Bali atas kontribusinya. UGM saat ini juga tengah memperbaiki wajah kampus dengan berbagai fasilitas baru, termasuk penambahan bus listrik dan perbaikan fasilitas inklusivitas.
“Peran aktif dari alumni berkecimpung di dunia pendidikan dan industri sangat penting untuk peningkatan UGM. Terima kasih kepada KAGAMA Bali atas kontribusinya,” tutur Prof. Supriyadi.
Pemaparan terakhir disampaikan oleh Prof. Dr. Indra Wijaya Kusuma, M.B.A., dari Satuan Penjaminan Mutu dan Reputasi Universitas UGM. Beliau mengungkapkan bahwa UGM memiliki banyak alumni baik di dalam maupun luar negeri. Keakraban dan kekuatan ikatan antara alumni dan universitas menjadi suatu keistimewaan yang harus dijaga. Prestasi dan reputasi UGM haruslah sama-sama naik, dan hal tersebut dapat terwujud dengan pertemuan dan kolaborasi dengan alumni yang telah berperan penting dalam membawa UGM menjadi institusi pendidikan yang bermanfaat bagi masyarakat.
“Ini kebanggaan bagi kita semua. UGM adalah suatu institusi pendidikan yang betul betul bermanfaat bagi masyarakat, bukan hanya kita sendiri yang merasakan,” pungkasnya.
Acara diakhiri dengan sesi diskusi yang membahas tentang etika penelitian dan memberikan saran untuk mengadakan integrasi antara KAGAMA, dengan tujuan meningkatkan kerja sama berkelanjutan. Harapan tersebut adalah bahwa melalui kerja sama dan kontribusi yang berkelanjutan, KAGAMA dan UGM dapat terus berperan aktif dalam mencapai tujuan pembangunan berkelanjutan yang bermanfaat bagi masyarakat.
Dengan adanya Temu Alumni UGM di Pulau Dewata, semakin terjalin keguyuban dan kontribusi yang kuat antara KAGAMA, UGM, dan masyarakat. Keberhasilan UGM tidak hanya dirasakan oleh para alumni, tetapi juga oleh masyarakat luas yang merasakan manfaat dari pendidikan yang diberikan oleh UGM.
[Hubungan Alumni:Kamila, Foto: Dea]