KAGAMA Provinsi Kepulauan Bangka Belitung (Babel) menggelar kegiatan bakti sosial KAGAMA Care 2024 dalam rangka membagikan 48 paket sembako kepada warga yang membutuhkan menjelang Ramadan pada Kamis (14/3). Program ini diluncurkan sebagai respons terhadap kondisi ekonomi yang menurun di wilayah Babel, dengan harapan agar masyarakat kurang mampu dapat menjalankan ibadah puasa dengan tenang.
Setiap paket sembako memiliki nilai sebesar 250 ribu rupiah, dan warga sangat gembira dan berterima kasih atas bantuan ini. Sebanyak 48 paket sembako tersebut disebar ke beberapa daerah di Kota Pangkal Pinang, dan program ini akan berlangsung hingga akhir Ramadan. KAGAMA Babel Care juga masih membuka donasi dan sedekah untuk mendukung kelanjutan program ini. Kriteria penerima sembako adalah mereka yang tergolong dalam kelompok masyarakat yang sangat miskin, seperti janda, pedagang sayur, orang dengan kebutuhan khusus seperti tuna rungu, dan mereka yang tidak bekerja. Kegiatan ini selalu mendapatkan apresiasi positif dari masyarakat setempat.
Sebelumnya, KAGAMA Care dan KAGAMA Babel juga telah mengadakan aksi donor darah sebagai bentuk dukungan selama pandemi COVID-19. Ketua KAGAMA Babel, H. Warsangka, mengungkapkan bahwa harapannya adalah program ini dapat berlanjut di masa depan. Meskipun ini baru kali pertama bagi mereka untuk membagikan sembako, ternyata manfaatnya begitu besar. Ia juga menyebutkan bahwa kegiatan ini hampir bersamaan dengan aksi donor darah sebelumnya, di mana berhasil mengumpulkan 131 kantong darah. Sebagian dana dari kegiatan tersebut digunakan untuk mendukung program berbagi sembako ini. Warsangka juga menekankan pentingnya kebersamaan dan solidaritas dalam menghadapi berbagai tantangan yang ada.
“Inginnya kegiatan ini terus berlanjut supaya bisa selalu guyub rukun migunani tumraping liyan,” harap H. Warsangka saat diwawancara pada Selasa (19/3).
KAGAMA Babel Care telah memberikan kontribusi yang berarti bagi warga Babel yang membutuhkan. Kebersamaan dan solidaritas adalah kunci utama dalam menghadapi tantangan sosial dan ekonomi. Tergabungnya konsep tersebut diharapkan menjadi upaya mencapai SDGs secara holistik, mencakup aspek-aspek sosial, kesehatan, dan pembangunan ekonomi yang berkelanjutan. Harapannya program-program semacam ini dapat terus terselenggara untuk memberikan bantuan kepada mereka yang membutuhkan, serta mendorong semangat kebersamaan dan solidaritas di masyarakat.
[Kantor Alumni:Kamila, Foto: H.Warsongko]