Sekolah Vokasi UGM membuka acara Inovokasia 2024, yang berlangsung dari 11 hingga 12 September 2024 di Gelanggang Inovasi dan Kreativitas UGM. Chief Program Officer GIK UGM, Garin Nugroho, menyampaikan bahwa acara ini kembali digelar dengan tujuan memperkuat ekosistem kemitraan vokasi yang berkelanjutan di DIY. Beragam kegiatan turut dihadirkan, seperti job fair, media bootcamp, dan partnership gathering.
Inovokasia 2024 kali ini dibuka dengan sambutan dari Dekan Sekolah Vokasi UGM, Prof. Dr.-Ing. Ir. Agus Maryono, IPM., ASEAN Eng. Dalam sambutannya, beliau menekankan bahwa pendidikan vokasi masih menghadapi tantangan besar.
“Pendidikan vokasi masih memiliki tantangan besar, untuk mencapai negara industri yang kuat jumlah mahasiswa vokasi harus ditambah dan industrinya harus dipersiapkan juga,” ujar Prof. Agus.
Ketua Konsorsium Pendidikan Vokasi DIY, Dr. Wiryanta, S.T., M.T., juga menyatakan bahwa pendidikan vokasi harus mulai memperkuat kemitraan untuk mempersiapkan lulusan yang sesuai dengan kebutuhan industri.
“Program ini (Inovokasia) bertujuan untuk memperkuat kemitraan antara satuan pendidikan vokasi mulai dari SMK, lembaga pelatihan, pendidikan tinggi vokasi dengan mitra-mitra vokasi yaitu dunia usaha dan dunia industri,” terang Dr. Wiryanta.
Wakil Rektor Bidang Kemahasiswaan, Pengabdian kepada Masyarakat, dan Alumni UGM, Dr. Arie Sudjito, S.Sos., M.Si., menyampaikan kebanggaannya terhadap Sekolah Vokasi UGM. Menurutnya, Sekolah Vokasi telah berhasil melahirkan ide-ide yang menjawab permasalahan masyarakat.
“Pesan saya kepada anak-anak vokasi, jangan produksi hal yang sama banyak-banyak. Kita memang ditantang oleh teknologi yang bisa dikembangkan, tapi jauh lebih penting daripada itu adalah bagaimana kita bisa membantu permasalahan sekitar,” ungkap Dr. Arie Sudjito.
Direktur Kemitraan dan Penyelarasan Dunia Usaha dan Dunia Industri, Adi Nuryanto, S.T., M.T., menjelaskan bahwa kurikulum universitas harus relevan dengan kebutuhan dunia industri.
“Diharapkan kegiatan ini mampu mengakselerasi perkembangan semua pendidikan vokasi di DIY, diharapkan kita bergandeng tangan dalam menciptakan SDM unggul yang mendorong inovasi-inovasi yang menjawab tantangan dunia usaha dan dunia industri sehingga kita dapat mendukung Indonesia Emas 2045,” pungkas Adi Nuryanto.
Penutupan acara ini juga mencerminkan komitmen terhadap beberapa tujuan Sustainable Development Goals (SDGs), seperti SDG 4 tentang Pendidikan Berkualitas dan SDG 8 tentang Pekerjaan Layak dan Pertumbuhan Ekonomi. Melalui penguatan kemitraan dan inovasi, INOVOKASIA 2024 berperan dalam mendukung terciptanya SDM unggul yang mampu menghadapi tantangan global dan memajukan pembangunan berkelanjutan di Indonesia.
[Kantor Alumni: Aldiza, Foto: Kamila]