Kantor Alumni Universitas Gadjah Mada (UGM) kembali menginisiasi program Sinergi UGM dan KAGAMA melalui workshop bertajuk “Peningkatan Peran KAGAMA dalam Hilirisasi Hasil Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat”. Acara ini berlangsung di TILC UGM secara hybrid dan dihadiri oleh sekitar 200 peserta.
KAGAMA memiliki potensi besar untuk berkontribusi dalam pengembangan dan peningkatan kualitas hasil penelitian UGM, khususnya dalam proses hilirisasi produk penelitian. Hilirisasi merupakan tahapan penting dalam proses transfer teknologi dan peningkatan dampak sosial dari penelitian di perguruan tinggi.
Turut hadir secara daring Dr. A.A.G.N. Ari Dwipayana, M.Si., Sekjend PP KAGAMA. Dalam sambutannya, beliau menekankan pentingnya diskusi dan kolaborasi.
“Sinergi UGM dan KAGAMA tidak hanya mencakup penelitian, tetapi juga tridharma perguruan tinggi, termasuk pendidikan dan pengabdian kepada masyarakat. Kita perlu memulai aksi nyata untuk berkontribusi tidak hanya di hilir, tetapi juga di hulu,” ungkap Dr. Ari Dwipayana.
Dr. Arie Sujito, S.Sos., M.Si., Wakil Rektor Bidang Kemahasiswaan, Pengabdian kepada Masyarakat, dan Alumni, turut memberikan sambutan. Ia menekankan bahwa ini bagian dari komitmen UGM untuk punya tanggung jawab dalam mendekatkan pengetahuan dengan masyarakat lewat hilirisasi dan pengabdian kepada masyarakat.
“Hilirisasi adalah strategi penting ke depan untuk menjawab kebutuhan industri dan masyarakat. KAGAMA akan sangat bagus jika mengambil inisiatif ini. Kita harus memanfaatkan jaringan dan teknologi informasi agar UGM tidak hanya berhenti di karya akademik. Sinergi ini harus lebih dari sekadar simbolis dan harus memberikan makna yang nyata,” kata Dr. Arie.
Workshop ini diisi dengan berbagai paparan dari narasumber yang membawa perspektif dan pengalaman masing-masing dalam bidang hilirisasi dan pengabdian kepada masyarakat.
Vita Krisna Dewi, pemilik Sinatria Farm, mempresentasikan kegiatan kolaborasi MBKM (Merdeka Belajar Kampus Merdeka) yang mendukung kegiatan kuliah, praktikum, dan field trip bagi mahasiswa di Sinatria Farm. Ia juga memberikan gambaran konkret tentang sinergi antara kampus dan KAGAMA untuk meningkatkan kualitas pendidikan dan penelitian.
Dr. Sri Rahayoe, S.T.P., M.P., Wakil Dekan Bidang Penelitian, memaparkan pentingnya hilirisasi produk agri-food dalam mendukung kedaulatan pangan Indonesia. Ia juga menjelaskan sistem pengembangan plant factory yang berkolaborasi dengan industri untuk mempercepat hilirisasi hasil penelitian.
Sugiharto, penggiat pembangunan berbasis komunitas dari KAGAMA Tangerang Selatan, menekankan perannya dalam penghijauan daerah gersang di Gunung Kidul. Ia menjelaskan bahwa upaya penghijauan ini termasuk penanaman pohon jati di area seluas 350 hektar, serta pengembangan pusat riset di Banyumanik, Gunung Kidul yang dapat menjadi tempat inovasi dan pengembangan berkelanjutan.
Ir. Wiratni, S.T., M.T., Ph.D., IPM., dari Fakultas Teknik UGM, memberikan paparan terkait kontribusi UGM dalam pengelolaan sampah di DIY. Ia menyatakan bahwa meskipun banyak penelitian terkait sampah, masih ada tantangan dalam integrasi pengetahuan di berbagai fakultas. Wiratni menjelaskan perlunya digitalisasi dalam sistem pengangkutan dan pengolahan sampah serta bagaimana edukasi komunikasi dapat mengubah perilaku masyarakat terhadap pengelolaan sampah.
Melalui hilirisasi, penemuan dan inovasi hasil penelitian dapat diubah menjadi produk atau layanan yang bermanfaat bagi masyarakat dan industri. Sinergitas antara UGM dan KAGAMA diharapkan dapat mempercepat proses hilirisasi melalui dukungan finansial, mentorship, dan akses ke jaringan industri. Acara ini juga terkait dengan Sustainable Development Goals (SDG) 2, 15, dan 9, yang berfokus pada ketahanan pangan, pelestarian ekosistem, dan inovasi industri. Dengan kolaborasi yang kuat, diharapkan hasil riset UGM dapat lebih bermanfaat dan terintegrasi dengan kebutuhan masyarakat.
[Kantor Alumni: Kamila, Foto: Alif]