Mugiyanto adalah seorang aktivis yang dikenal publik sebagai pejuang hak asasi manusia (HAM). Mugiyanto, yang akrab disapa Mugi, merupakan alumnus Fakultas Ilmu Budaya (FIB) UGM angkatan 1998. Saat ini Mugiyanto menjabat sebagai Wakil Menteri HAM dalam Kabinet Merah Putih periode 2024-2029. Hati Mugiyanto tergerak sebagai pejuang HAM dimulai sesaat setelah masa reformasi pada tahun 2000-2014. Mugiyanto aktif memperjuangkan HAM melalui Keluarga Orang Hilang Indonesia (IKOHI). Dengan organisasi tersebut, Mugiyanto melakukan berbagai advokasi untuk memperjuangkan keadilan bagi keluarga korban penculikan dan pelanggaran HAM.
Kontribusi Mugiyanto di IKOHI membuat nama Mugiyanto sebagai pejuang HAM naik daun. Mugiyanto kemudian memperluas jaringannya dengan bergabung dalam International NGO Forum on Indonesian Development (INFID) dan mengambil peran sebagai Senior Program Officer HAM dan Demokrasi. Mugiyanto bertanggung jawab mengawal dan mengadvokasi kebijakan HAM khususnya terkait pembangunan dan demokratisasi di Indonesia. Kinerja Mugiyanto di INFID membuatnya terpilih untuk menjadi delegasi Indonesia dalam partisipasi aktif di Asian Federation Against Involuntary Disappearances (AFAD).
Selanjutnya, pada tahun 2023 Mugiyanto mendapatkan panggilan dari Presiden Joko Widodo untuk menjadi Tenaga Ahli Utama di Kantor Staf Kepresidenan (KSP). Pada Kesempatan tersebut, Mugiyanto melakukan advokasi hak-hak korban pelanggaran HAM berat di Aceh. Menggunakan laporan dari Komisi Kebenaran dan Rekonsiliasi (KKR) Aceh, Mugiyanto memperjuangkan keadilan dalam hak reparasi bagi korban.
Belum setahun menjabat sebagai Tenaga Ahli Utama di KSP, Mugiyanto menjabat sebagai Wakil Menteri HAM. Kini, Mugiyanto dihadapkan pada tantangan besar dalam memperkokoh demokrasi dan pemenuhan HAM di Indonesia. Sejalan dengan visi “Bersama Indonesia Maju Menuju Indonesia Emas 2045” Kiprah Mugiyanto sesuai dengan SDGs 16 yakni, perdamaian, keadilan, dan kelembagaan yang tangguh. Mugiyanto memiliki tanggung jawab untuk mendorong penyelesaian berbagai kasus pelanggaran HAM di tanah air.
[Kantor Alumni: Tedy Aprilianto, Foto: Beritasatu.com]