Pratikno merupakan seorang profesor bidang Ilmu Politik di Departemen Politik dan Pemerintahan Fisipol UGM yang kini menjabat sebagai Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan. Pratikno lahir pada 13 Februari 1962 di Kabupaten Bojonegoro. Pada tahun 1980, Pratikno menempuh pendidikan di program studi ilmu pemerintahan, Fakultas Ilmu Sosial dan Politik (FISIPOL) UGM. Ia lulus dan mendapatkan gelar sarjana ilmu pemerintahan pada tahun 1985. Setahun setelah lulus, Pratikno memilih berkarier sebagai seorang dosen di FISIPOL UGM. Pratikno kemudian melanjutkan studi magister di Development Administration, Birmingham University, Inggris pada tahun 1990.
Setelah mendapatkan gelar magister, Pratikno kembali ke tanah air dan mengajak rekan seperjuangannya mendirikan komunitas dengan nama Kelompok Sinau Bareng di desanya. Selain itu, Pratikno juga menginisiasi berdirinya Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM) yang diberi nama Asosiasi untuk Demokrasi dan Kesejahteraan (Ademios) Indonesia. Kedua lembaga itu merupakan sarana Pratikno dalam mengabdi kepada masyarakat. Pratikno aktif memperjuangkan masalah sosial yang paling krusial di desa di antaranya, kualitas demokrasi, tingginya kemiskinan, dan ketimpangan sosial.
Berkat sepak terjang di dunia sosial, Pratikno pun mencoba mendalami permasalahan tersebut dengan melanjutkan studi doktoralnya di Asian Studies, Flinders University, Australia. Pada tahun 1997, Pratikno mendapatkan gelar Ph.D dan kembali ke Indonesia melanjutan kariernya sebagai seorang dosen. Pasca pendidikan doktor, Pratikno kerap terjun ke lapangan dengan lembaganya sebagai stakeholder dari lembaga pemerintah, bisnis, dan masyarakat dalam menyelesaikan masalah sosial dengan inovasi keberlanjutan.
Karier akademis Pratikno mulai meroket dengan ditunjuk sebagai Wakil Dekan Bidang Akademik FISIPOL UGM Periode 2001-2004. Belum sempat 3 tahun menjabat, pada tahun 2003, Pratikno dipercaya untuk menjabat sebagai Direktur dan pengajar di Program Pascasarjana Konsentrasi Politik Lokal dan Otonomi periode 2003-2008. Pada tahun 2009, berkat kiprah yang cukup baik di akademik, Pratikno diangkat sebagai Guru Besar FISIPOL UGM. Dalam pengukuhannya, Pratikno menyampaikan pidato yang berjudul “Rekonsiliasi Reformasi Indonesia:Kontribusi Studi Politik dan Pemerintahan dalam menopang Demokrasi dan Pemerintahan Efektif”.
Setelah mendapatkan gelar Guru Besar FISIPOL UGM, Pratikno menjabat menjadi Dekan FISIPOL UGM periode 2009-2012. Puncak karier akademik Pratikno terjadi pada tahun 2012. Pratikno menang dalam pemilihan Rektor UGM Periode 2012-201. Baru 2 tahun menjabat sebagai Rektor UGM, tahun 2014 Pratikno dipercaya menjadi anggota Tim Sinkronisasi dan Transisi Jokowi-Jusuf Kalla. Dengan kinerja yang cukup bagus dalam memberikan masukan ke Presiden Jokowi, pada tahun yang sama Pratikno terpilih menjadi Menteri Sekretariat Negara (Mensesneg) periode 2014-2019. Pratikno kemudian mengundurkan diri sebagai Rektor UGM pada Oktober 2014. Kiprah bagus Pratikno dalam mendampingi Presiden Jokowi bertugas membuat ia dipilih kembali menjadi Mensesneg pada periode 2019-2024. Hingga saat ini Pratikno tetap dipercaya di pemerintahan dengan menjabat sebagai Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan Indonesia. Dengan demikian, beragam prestasi mentereng dari Pratikno sejalan dengan SDGs 16 yakni, perdamaian, keadilan, dan kelembagaan yang tangguh.
[Kantor Alumni: Tedy Aprilianto, Foto: Media Indonesia]