Universitas Gadjah Mada (UGM) telah melakukan kegiatan monitoring dan evaluasi terhadap pelaksanaan Kuliah Kerja Nyata (KKN) di Nusa Tenggara Barat (NTB) pada 18 Januari hingga 22 Januari 2025. Tim UGM yang terlibat dalam kunjungan ini terdiri dari Prof. Ir. Irfan Dwidya Prijambada, Prof. Ir. Nanung Agus Fitriyanto, serta beberapa staf DPKM. Kegiatan ini bertujuan untuk meninjau implementasi program KKN serta mengevaluasi dampak dan efektivitasnya bagi masyarakat setempat.
Kunjungan ini juga dihadiri oleh Prof. Bartjan Pennink dan Mr. John Falvey dari University of Groningen, Belanda, yang turut serta untuk melihat langsung proses pelaksanaan KKN UGM di wilayah NTB. Kehadiran mereka diharapkan dapat membuka peluang kolaborasi internasional dalam pengembangan program pengabdian kepada masyarakat yang lebih luas dan berkelanjutan.
Tak hanya itu, Keluarga Alumni Universitas Gadjah Mada (KAGAMA) Provinsi NTB yang diketuai oleh dr. Nurhandini Eka Dewi juga turut serta dalam kegiatan ini. Dukungan dari KAGAMA menegaskan pentingnya keterlibatan alumni dalam mendukung pengabdian kepada masyarakat serta memperkuat hubungan antara UGM dan komunitas lokal.
Kunjungan monitoring dan evaluasi dilakukan di dua lokasi, yaitu unit Lombok Barat yang berada di Kecamatan Sekotong dengan dosen pembimbing lapangan Prof. Amir Husni, serta unit Lombok Tengah yang berada di Kecamatan Batukliang di bawah bimbingan Ir. Bondan Galih Dewanto, S.T., M.S. Di kedua lokasi tersebut, tim bertemu dengan perangkat desa tempat pelaksanaan KKN, yakni Desa Pagutan dan Desa Bujak di Lombok Tengah, serta Desa Batu Putih dan Desa Persiapan di Lombok Barat.
Salah satu temuan penting dari monitoring ini adalah perlunya pelaksanaan KKN secara berkelanjutan agar dapat memberikan dampak yang lebih signifikan bagi masyarakat setempat. Dalam diskusi dengan perangkat desa dan masyarakat, terungkap bahwa program KKN telah memberikan kontribusi positif dalam berbagai sektor, seperti pemberdayaan ekonomi masyarakat, edukasi kesehatan, dan peningkatan infrastruktur dasar. Hal ini sesuai dengan SDGs 8, SDG 3, dan SDG 9.
UGM menekankan pentingnya kolaborasi dengan berbagai pihak seperti pemerintah daerah, universitas lain, sektor swasta, NGO, alumni di daerah, dan akademisi guna meningkatkan efektivitas dan optimalisasi program KKN. Kolaborasi ini diharapkan dapat memperkuat sinergi antara akademisi dan masyarakat dalam mengatasi berbagai tantangan sosial dan ekonomi di daerah setempat.
Selain melakukan evaluasi, tim juga memberikan beberapa rekomendasi untuk perbaikan program di masa mendatang, seperti penguatan koordinasi dengan mitra lokal, peningkatan kapasitas mahasiswa dalam bidang sosial dan teknis, serta pengembangan program berbasis kebutuhan spesifik masyarakat. Dengan adanya perbaikan ini, diharapkan KKN UGM dapat menjadi program yang lebih adaptif dan berdaya guna bagi masyarakat.
Dengan kunjungan ini, diharapkan program KKN UGM bersama KAGAMA dapat terus berkembang dan memberikan kontribusi nyata bagi pembangunan daerah, serta menjadi model bagi perguruan tinggi lainnya dalam mengimplementasikan program pengabdian kepada masyarakat yang efektif dan berkelanjutan.
[Sumber Berita: KAGAMA NTB, Editor: Kamila, Foto: KAGAMA NTB]