Regisda Machdy Fuadhy merupakan sosok yang berdedikasi tinggi dalam isu kesehatan mental. Ia memiliki latar belakang pendidikan sarjana di Fakultas Psikologi UGM angkatan 2010. Selain itu, ia juga mendapatkan gelar magister di Master of Science di bidang Global Mental Health dari University of Glasgow. Ia juga dikenal sebagai penyintas depresi yang kini menjadi inspirasi bagi mereka yang berjuang melawan masalah kesehatan mental.
Selain dikenal publik sebagai akademisi psikologi, Regisda juga dikenal sebagai penulis literatur kesehatan mental. Salah satu karyanya yang cukup terkenal dan best seller ialah, buku berjudul “Loving the Wounded Soul: Alasan dan Tujuan Depresi Hadir di Hidup Manusia”. Melalui bukunya, ia memaparkan pengalamanya yang cukup kompleks berkaitan dengan depresi. Selain itu, bukunya juga memberikan pemahaman yang mendalam tentang depresi dan panduan praktis untuk membangun kesadaran masyarakat mengenai pentingnya kesehatan mental.
Regisda juga aktif memberikan kontribusinya dengan mendirikan platform edukasi kesehatan mental yang dikenal dengan Pijar Psikologi pada tahun 2015. Platform ini memuat tentang tulisan-tulisan edukasi kesehatan mental dan pelayanan konsultasi psikologis. Ia juga memanfaatkan Pijar Psikologi ini sebagai inisiator seminar, pelatihan, dan diskusi yang memuat advokasi dan dorongan publik terkait dialog terbuka tentang isu kesehatan mental di Indonesia. Ia juga cukup sering aktif mengedukasi berbagai dimensi depresi dimulai dari faktor biologis dan psikologis hingga pengaruh eksternal seperti pola makan, cuaca, dan budaya.
Pada tahun 2020, platformnya kian berkembang hingga mampu menampung kurang lebih puluhan psikolog untuk mengabdi dan berkontribusi dalam menangani kesehatan mental di Indonesia. Dalam setiap penyampaian materi, ia turut aktif mengajak generasi muda untuk mengenal diri, menerima kekurangan, dan memahami bahwa, it’s okay to be broken. Pesan ini membangun kesadaran kepada generasi muda bahwasanya depresi bukanlah tanda kelemahan, melainkan sebuah kondisi yang memerlukan dukungan, empati, dan pemahaman.
Regisda berkomitmen terhadap kesehatan mental dengan sering menekankan pentingnya menghapus stigma terhadap masalah kesehatan mental dan mendukung para penyintas untuk meraih hidup yang lebih baik sesuai SDGs 3 yaitu menjaga kesehatan dan kesejahteraan. Atas kontribusinya, ia mendapatkan penghargaan dari UGM sebagai Alumnus Muda Beprestasi.
[Kantor Alumni: Tedy Aprilianto, Foto: Dokumentasi Pribadi]