![](https://alumni.ugm.ac.id/wp-content/uploads/sites/293/2025/02/Membangun-Identitas-Budaya_-Pembinaan-Marching-Band-Desa-Campurejo-oleh-UGM-dengan-Dukungan-KAGAMA-1-825x464.png)
Video dokumenter berjudul “Dari Ladang Tembakau menuju Panggung Marching Band” mengenai Program Pembinaan Kagama Marching Band & MB UGM untuk Marching Band Desa Campurejo, Temanggung, dirilis pada Sabtu (8/2). Dalam video tersebut, Bapak Ganjar Pranowo, Ketua Umum KAGAMA Periode 2019-2024, menyampaikan pidato pembukaan, diikuti oleh sambutan penghargaan dari Bapak Agus Setyawan, Kepala Desa Campurejo dan Bupati Temanggung.
Video tersebut memperlihatkan kilas balik UKM Marching Band UGM saat menyelenggarakan konser pamitan di Stadion Pancasila, UGM, pada Minggu malam (15/10/2023) sebagai persiapan untuk mengikuti kejuaraan Hamengkubuwono Cup 2023 di GOR Amongrogo. Sekitar 200 penonton hadir memberikan dukungan, termasuk berbagai tamu undangan seperti Direktur Kemahasiswaan UGM, Dr. Sindung Tjahyadi, M.Hum., dan Dekan Filsafat UGM, Dr. Siti Murtiningsih.
Tema yang diusung oleh MB UGM adalah “Before Century: Darwin’s Theory,” yang menggambarkan evolusi manusia purba hingga menjadi manusia modern. Konser tersebut ditutup dengan kisah mengenai masa akhir manusia purba beserta peninggalan mereka.
Menariknya, konser pamitan diwarnai dengan penampilan grup marching band unik, MB “Gita Taruna Wana Bakti,” yang anggotanya terdiri dari warga asli Desa Campurejo, sebagian besar yang merupakan petani tembakau. Grup ini berkembang berkat bimbingan alumni Marching Band UGM dan dukungan dari Kepala Desa, Agus Setyawan.
Dalam sambutannya, Dr. Sindung Tjahyadi menyatakan bahwa acara ini mencerminkan kolaborasi yang baik antara Universitas Gadjah Mada dan masyarakat Desa Campurejo. Ia merasa bersyukur bahwa kerja sama ini meluas ke bidang seni melalui pembinaan Marching Band di desa tersebut, yang merupakan sesuatu yang unik di Indonesia.
Ketua Kagama Marching Band, Adiet Gunawan, menjelaskan bahwa ia ditawari untuk membina marching band di desa terpencil pada Juni 2023 dan menyambut tantangan tersebut. Ia menilai konser pamitan ini sebagai kolaborasi yang luar biasa antara UGM, alumni, mahasiswa, dan masyarakat. Adiet berharap acara ini menjadi awal kesuksesan bagi MB “Gita Taruna Wana Bakti” di masa depan dan agar metode pembinaan ini dapat diterapkan di tempat lain.
Terakhir, Adiet mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah mendukung, terutama kepada UGM Residence yang menyediakan akomodasi gratis bagi para pemain dan pendukung dari Desa Campurejo.
Kegiatan konser pamitan dan pembinaan Marching Band di Desa Campurejo tidak hanya menjadi ajang untuk menampilkan bakat seni, tetapi juga mencerminkan upaya mendukung SDG 11: Kota dan Komunitas yang Berkelanjutan. Dengan melibatkan masyarakat lokal dalam kegiatan seni, acara ini memperkuat identitas budaya dan mendorong keterlibatan komunitas, menciptakan ruang untuk ekspresi budaya yang berkelanjutan. Sinergi antara Universitas Gadjah Mada, alumni, mahasiswa, dan warga desa menjadi contoh nyata dari kolaborasi yang memperkaya kehidupan komunitas.
[Kantor Alumni:Kamila, Foto: KAGAMA Marching Band]