
Dalam rangka memperingati Hari TB Sedunia, PP KAGAMA bekerja sama dengan Komunitas PAPRA AMR Care menyelenggarakan webinar yang bertujuan untuk meningkatkan kesadaran dan edukasi masyarakat mengenai tantangan global Tuberkulosis (TB) dan Antimicrobial Resistance (AMR). Acara ini berlangsung secara daring pada Sabtu (22/3) dan dihadiri oleh akademisi dan masyarakat umum.
Prof. apt. Ika Puspitasari, M.Si., Ph.D., selaku Pembina Komunitas PAPRA AMR Care, hadir pada acara ini. Dalam sambutannya, ia menekankan bahwa Tuberkulosis dan Antimicrobal Resistance menjadi perhatian khusus mengingat banyaknya kasus yang terjadi di Indonesia.
“Kita bahagia sekali bisa menyelenggarakan sharing terkait tantangan global TB dan AMR. Ini bagian dari dukungan kita untuk program GIATKAN (Gerakan Indonesia Akhiri Tuberkulosis dengan Komitmen dan Aksi Nyata). Harapannya, kita bisa bersama menghadirkan kegiatan edukasi ke masyarakat dan mewujudkan Indonesia sehat jauh lebih baik,” kata Prof. Ika.
Selanjutnya, Sulastama Raharja, Ketua Bidang PKM & PLH PP KAGAMA, menekankan pentingnya kolaborasi dalam menghadapi TB dan AMR. Ia menyampaikan KAGAMA juga mengadakan berbagai kegiatan pengabdian kepada masyarakat untuk menangani TB di berbagai daerah. Semoga ini jadi langkah awal untuk mencapai kesehatan untuk semua.
“UGM aktif menanggulangi TB di Indonesia. Pada 2023, UGM bekerja sama dengan Kementerian Kesehatan untuk menyelenggarakan Indonesia Tuberculosis International Research Meeting, yang mengumpulkan peneliti, penyedia layanan kesehatan, pembuat kebijakan, dan ahli untuk berbagi penelitian dan solusi inovatif terkait pengendalian TB,” kata Sulastama.
Acara ini juga menghadirkan narasumber yang berkompeten di bidangnya. Prof. dr. Ari Natalia Probandari, MPH., Ph.D., membahas mengenai isu global AMR TB dan posisi terkini Indonesia. Sementara itu, apt. Defi Oktafia, S.Si., M.Farm. Klin. memberikan penjelasan mengenai efek samping obat TB dan langkah-langkah antisipasi serta edukasi yang perlu dilakukan terhadap masyarakat. Ia menekankan pentingnya pengetahuan terkait efek samping agar masyarakat lebih siap dan waspada. Prof. dr. Yanri Wijayanti Subronto, Ph.D., Sp.PD-KPTI., membahas mengenai hubungan antara tuberkulosis dan HIV dari sudut pandang klinis medis, kesehatan masyarakat, dan kemanusiaan, menegaskan bahwa kedua penyakit ini harus ditangani secara bersamaan untuk mencapai penyelesaian yang efektif.
Webinar ini adalah salah satu upaya penanganan TB dan AMR yang sejalan dengan komitmen KAGAMA dalam mencapai Sustainable Development Goals (SDGs) nomor 3, yaitu memastikan kehidupan yang sehat dan meningkatkan kesejahteraan untuk semua. Kesadaran dan kolaborasi seluruh pihak diperlukan untuk mencapai tujuan ini, sekaligus membangun masa depan yang lebih sehat bagi masyarakat Indonesia.
[Kantor Alumni: Kamila, Foto: KAGAMA Channel]