Universitas Gadjah Mada (UGM) mengadakan kunjungan ke PT Indonesia Morowali Industrial Park (IMIP), Morowali, Sulawesi Tengah, pada hari Sabtu (19/10). UGM merupakan universitas pertama yang berkunjung ke IMIP. Kegiatan ini juga dihadiri langsung oleh Presiden Direktur IMIP. PT IMIP merupakan kawasan industri yang mengelola industri berbasis Nikel mengingat Kabupaten Morowali memiliki potensi sumber daya nikel yang cukup besar sehingga punya prospek untuk dikembangkan.
Kunjungan ke IMIP dihadiri oleh Rektor UGM, Prof. Ir. Panut Mulyono, M.Eng., D.Eng., IPU., ASEAN Eng., Sekretaris Dekan, Drs. Gugup Kismono, M.BA., Ph.D., Direktur Kemitraan, Alumni, dan Urusan Internasional, Dr. Danang Sri Hadmoko, S.Si., M.Sc., Kepala Subdirektorar Hubungan Alumni, Dr. Sulistyowati, S.S., M.Hum., dan beberapa jajaran petinggi UGM lainnya.
Tidak hanya berkunjung ke perusahaan, Rektor setali tiga uang juga menemui banyak alumni yang berkiprah di IMIP yang berasal dari berbagai latar belakang bidang ilmu yang berbeda. UGM juga sekaligus menjalin kerja sama dengan IMIP terkait dengan magang, rekrutmen, penelitian, dan kerja sama lain guna mengembangkan kualitas sumber daya manusia serta dapat berprospek untuk kebutuhan di IMIP. Kerja sama dengan IMIP merupakan salah satu bukti konsen UGM terhadap pengembangan talenta para mahasiswa maupun alumni untuk belajar mengembangkan industri yang dapat berkontribusi terhadap pembangunan perekonomian Indonesia.
Setelah kunjungan ke IMIP, Rektor UGM dan rombongan menghadiri acara Panen Raya di Kabupaten Morowali. Hadir pula pada acara tersebut Bupati Morowali, Drs. Taslim, bersama dengan beberapa pejabat setempat. Kepala Bappeda Kabupaten Morowali, Drs. Emil Pontoh, M.Si., merupakan alumnus MAP UGM yang juga hadir pada acara tersebut.
“Kita adalah produk UGM. Alumni UGM yang hebat dan memiliki kesederhanaan. Potensi di Morowali sangat besar dan membutuhkan peran alumni dan PT untuk pengembangannya,” ujarnya.
Melihat banyaknya para alumni yang berkarier di Morowali, Panut menyampaikan bahwa UGM bangga dengan guyub rukun para alumninya yang selalu berusaha memberikan manfaat bagi masyarakat sekitar. Selain itu, tambahnya, para alumni yang tinggal di lingkungan pedesaan dengan keterbatasan namun masih tetap berkontribusi maksimal untuk pembangunan daerah sekitar merupakan suatu hal yang patut dijadikan panutan.
“Jati diri UGM sebagai universitas kerakyatan telah melahirkan para alumni yang memiliki daya juang dan gigih,” ungkap Panut.
Selain itu, UGM, perusahaan setempat dan juga pemerintah daerah, diharapkan dapat selalu bersinergi terutama para alumninya. Sinergitas antara ketiganya diyakini akan memberikan kontribusi yang lebih besar lagi bagi masyarakat. Inisiasi pembentukan Pengurus Cabang KAGAMA Morowali didukung oleh rektor dan diharapkan dapat menjadi gerbang terjalinnya kerja sama lain antara UGM dan perusahaan maupun pemerintah daerah setempat.
[Hubungan Alumni/Artikel:Winona;Foto:Lies]
Negeri ini memang sangat membutuhkan manusia manusia untuk membangun negeri ke seluruh pelosok terpencil sehingga tercipta kemakmuran kemajuan yang merata terwujud menuju Indonesia Emas, Indonesia baru, yaitu mengembangkan teknologi terbaru alat alat canggih yang diciptakan oleh karya anak bangsa sendiri, sehingga tidak akan tergantung lagi dengan asing apapun itu. INDONESIA MANDIRI INDONESIA TANGGUH INDONESIA BARU MENUJU INDONESIA EMAS YANG DISEGANI OLEH DUNIA, AMIIN Y ROBBAL’AALAMIIN, semoga!!!