Sinergi UGM dan KAGAMA mengadakan Syawalan 1443 H dengan judul “Merawat Ukhuwwah Meneguhkan NKRI” secara bauran pada Minggu, (15/05). Kegiatan luring dilangsungkan di Balairung dan dihadiri oleh rektor dan jajaran pimpinan universitas, Pengurus Pusat KAGAMA, dekan dan wakil dekan, serta perwakilan dari Komunitas KAGAMA. Sedangkan secara daring banyak dihadiri oleh Pengurus Daerah, Pengurus Cabang, hingga komunitas KAGAMA lain yang tersebar di seluruh negeri. Sebanyak lebih kurang 62 peserta hadir secara luring dan 400 peserta mengikuti secara daring.
Sulastama Raharja, ketua panitia penyelenggara Syawalan kali ini membuka kegiatan sekaligus memaparkan kontribusi-kontribusi yang telah dihasilkan oleh Sinergi UGM dan KAGAMA. Sulastama berharap, seperti tema syawalan kali ini, semoga ukhuwwah KAGAMA di manapun berada selalu terjalin kuat.
Turut hadir Ketua Umum PP KAGAMA sekaligus merupakan Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo yang menyapa langsung para anggota KAGAMA langsung dari Balairung. Kemudian dilanjutkan dengan ucapan dari Wakil Ketua Umum I PP KAGAMA sekaligus Menteri Perhubungan RI, Budi Karya Sumadi. Budi Karya berpesan kepada rekan-rekan KAGAMA agar tetap memberikan trust kepada sesama alumni karena dari satu trust kemudian akan mendorong menghasilkan suatu kompetensi yang baik. Dilanjutkan dengan sapaan dari Wakil Ketua Umum II PP KAGAMA sekaligus Sekjen Kemenaker RI, Anwar Sanusi, yang menambahkan bahwa kekuatan KAGAMA adalah gotong royong karena terus saling bekerja sama untuk melengkapi.
Rektor UGM, Prof. Ir. Panut Mulyono, M.Eng., D.Eng., IPU, ASEAN Eng., menyambut baik setiap anggota KAGAMA yang hadir dalam Syawalan 1443 H ini baik dari KAGAMA Fakultas, Pengurus Daerah, Pengurus Cabang, KAGAMA Komunitas, dan anggota KAGAMA lainnya. Prof. Panut mengatakan bahwa kampus sangat bangga pada KAGAMA yang telah terbukti menghasilkan alumni dengan integritas dan dedikasi yang tinggi.
“Inilah yang kita inginkan, bahwa para alumni bisa menjadi duta UGM di dalam mengawal meneguhkan NKRI,” ujarnya.
Harapannya melalui para alumni, UGM bersama alumni dapat menjadi petunjuk, nasehat, serta pertolongan bagi NKRI, kata Prof. Panut. UGM dan KAGAMA juga selalu bersinergi untuk peningkatan peneguhan NKRI dan selalu merawat ukhuwwah bangsa Indonesia.
Kegiatan dilanjutkan dengan penyampaian hikmah syawalan oleh Prof. Maksum Mahfoedz atas permintaan KH Yahya Cholil Staquf. Prof. Maksum merupakan Ketua PBNU masa khidmah 2015 – 2021. Prof. Maksum menyampaikan mengenai landasan-landasan ukhuwwah yaitu mereka yang bisa berbagi, mereka yang bisa mengendalikan amarah dan diri, serta mereka yang bisa memaafkan kesalahan yang lain. Jika ingin meneguhkan NKRI, mulai terlebih dahulu ukhuwwah dalam diri dan lingkungan terdekat kita. Tausiyah dilanjutkan oleh Ketua Umum PP Muhammadiyah, Prof. Dr. K. H. Haedar Nasir. Beliau menyampaikan bahwa syawalan merupakan wadah bagi semua KAGAMA yang memiliki latar belakang suku, agama, dan ras yang berbeda, dapat bersatu karena ikatan keluarga yang telah dibentuk oleh UGM. Beliau menyampaikan bahwa UGM dapat menjadi peran penting dan strategis dalam meneguhkan posisi dan peran sebagai sumber moral dan kemajuan bangsa di atas nilai dasar Pancasila, agama, dan kebudayaan nasional.
Kegiatan dilanjutkan dengan saling sapa antar komunitas KAGAMA baik luring maupun daring. Antusiasme anggota KAGAMA dalam memanfaatkan waktu luang ini sebagai momen reuni satu sama lain. Dihadiri lebih dari 490 anggota KAGAMA secara daring, menunjukkan bahwa kekompakan KAGAMA akan selalu dijalin meskipun tidak langsung bertatap muka.
[Hubungan Alumni/Artikel:Winona;Foto:Rosyid]