Nezar Patria merupakan putra daerah Aceh yang lahir pada 5 Oktober 1970. Beliau dikenal oleh publik sebagai Wakil Menteri Komunikasi dan Digital pada Kabinet Indonesia Maju yang dilantik oleh Presiden Jokowi pada 17 Juli 2023. Pada tahun 2024, Nezar kembali dipercaya untuk mengemban amanah yang serupa di Kabinet Merah Putih di bawah kepemimpinan Presiden Prabowo Subianto.
Nezar memperoleh gelar Sarjana di Fakultas Filsafat Universitas Gadjah Mada (UGM) pada tahun 1997, Magister di prodi Sejarah Hubungan Internasional di London School of Economics and Political Science (LSE), dan University of London, Inggris pada tahun 2007. Kemudian pada tahun 2022, Nezar meraih gelar Master of Business Administration (M.B.A) dari Sekolah Bisnis dan Manajemen (SBM) Institut Teknologi Bandung (ITB) serta ASEAN M.B.A. dari Graduate School of Business (GSB), Universiti Sains Malaysia.
Berangkat dari latar belakang pendidikan di bidang komunikasi, Nezar pun memutuskan untuk berkarier di bidang jurnalistik. Pada tahun 1999 Nezar menjadi jurnalis Tempo dan bekerja disana hingga tahun 2008. Kinerjanya yang cukup bagus di Tempo membuat Nezar dipercaya menjadi Ketua Umum Aliansi Jurnalis Independen (AJI) Indonesia periode 2008-2011. Dari AJI, Nezar banyak belajar kebijakan-kebijakan penting bagi dunia jurnalistik. Pada tahun 2013-2019 Nezar dipercaya menjadi Dewan Pers. Selepas hampir satu dekade, Nezar memutuskan untuk berhenti menjadi jurnalis Tempo. Pengalaman di Tempo dan AJI membuat Nezar memberanikan diri untuk menginisiasi portal berita daring yakni, Viva.co.id. Dalam portal beritanya Nezar juga menjabat sebagai redaktur pelaksana di sana hingga tahun 2014.
Karier Nezar lalu berlanjut dengan menjadi wakil pimpinan redaksi pada tahun 2014-2015 di CNN Indonesia dan Pemimpin redaksi The Jakarta Post pada tahun 2015-2020. Kiprah Nezar dalam dunia jurnalisme tersebut membuatnya cukup dikenal dalam bidang komunikasi. Pada tahun 2017, Nezar melebarkan kiprahnya dengan terjun di dunia literasi dan riset. Nezar mendirikan Penerbit Circa di Yogyakarta bersama kawanya Tia Setiadi. Penerbit ini memiliki fokus pada penerbitan karya fiksi dan nonfiksi, terutama dalam tema jurnalisme, sastra, dan filsafat. Nezar juga merupakan anggota Dewan Redaksi Jurnal Prisma, sebuah jurnal nirlaba yang diterbitkan oleh LP3ES. Dunia riset dan sastra mengantar Nezar untuk mengambil peran sebagai Researcher di International Crisis Group (ICG) Asia Tenggara.
Kapabilitas Nezar sebagai Wakil Menteri Komunikasi dan Digital tentu tidak diragukan lagi. Melalui amanah tersebut, Nezar kini dipercaya untuk berkontribusi bagi bangsa khususnya dalam bertanggung jawab pada kebijakan terkait teknologi informasi dan komunikasi. Nezar terlibat dalam penyusunan Publisher Right yang mengatur hubungan bisnis antara penerbit dan platform digital agar mendukung jurnalisme berkualitas. Dengan mendorong kebijakan praktis terkait AI dalam forum-forum internasional seperti, Internet Governance Forum (IGF) 2023 di Kyoto, Jepang. Nezar mengedepankan upaya edukasi masyarakat tentang literasi digital. Dalam berbagai kesempatan, Nezar menyampaikan pentingnya membangun kesadaran kritis terhadap konten yang beredar di dunia maya, serta mempromosikan inisiatif yang mendukung keamanan data dan privasi pengguna di platform digital. Nezar turut mengambil peran penting dalam merumuskan regulasi ini, dengan mengupayakan agar publisher dapat bekerja secara profesional dan transparan dalam kolaborasi dengan platform digital besar, seperti mesin pencari dan media sosial. Dengan demikian, kontribusi Nezar tersebut sejalan dengan SDGs 16 yakni, perdamaian, keadilan, dan kelembagaan yang tangguh.
[Kantor Alumni: Tedy Aprilianto, Foto: DetikInet]