
Universitas Gadjah Mada (UGM) menggelar diskusi bertajuk “Link & Match” dengan KAGAMA Industri di Pribadi House, Jakarta pada Rabu (19/2). Acara ini dihadiri oleh sekitar 25 peserta, termasuk perwakilan KAGAMA dan pimpinan UGM, dengan fokus utama menciptakan keselarasan antara pendidikan yang diberikan di kampus dan kebutuhan industri.
Diskusi ini bertujuan untuk mengurangi kesenjangan antara kompetensi lulusan dan tuntutan dunia kerja, serta memastikan bahwa lulusan UGM dapat langsung diserap oleh industri. Dalam sambutannya, Bapak Muhammad Erry Sugiharto, selaku perwakilan PP KAGAMA dan Direktur Human Capital PT Pertamina (Persero), berharap kolaborasi semacam ini dapat berkelanjutan.
“Mudah-mudahan kolaborasi seperti ini dapat berkelanjutan. Kita bisa melihat bahwa hal yang menonjol dari teman-teman UGM adalah kemampuan bersosialisasi. Oleh karena itu, penting untuk membentuk program kolaborasi antara kampus dan industri dari sekarang,” ujar Erry.
Prof. Dr. Mirwan Ushada, S.T.P., M.App.Life.Sc., Direktur Direktorat Penelitian UGM, menekankan pentingnya konektivitas antara universitas dan industri. Ia juga menambahkan bahwa kolaborasi harus mencakup lebih dari sekadar magang untuk mahasiswa, tetapi juga melibatkan dosen.
“Belum ada konektivitas yang erat di bidang riset antara universitas dengan industri. Untuk link & match, harus ada ikatan baik terlebih dahulu untuk mendukung sinergi antara UGM dan KAGAMA. Ini penting untuk meningkatkan kapasitas penelitian dan memecahkan masalah di masyarakat,” jelas Prof. Mirwan.
Acara ini sejalan dengan Sustainable Development Goals (SDGs) 8, yang berfokus pada pekerjaan yang layak dan pertumbuhan ekonomi. Melalui diskusi ini, diharapkan akan tercipta kerja sama yang lebih erat antara UGM dan industri, memperkuat kemampuan lulusan untuk menghadapi tantangan di dunia kerja.
[Kantor Alumni: Kamila, Foto: Fidela]