Direktorat Kemitraan, Alumni, dan Urusan Internasional (DKAUI) Universitas Gadjah Mada (UGM) menggelar “Workshop Tracer Study UGM 2018” di Hotel Grand Amabarrukmo, Jalan Solo, Yogyakarta, Jumat (23/2).
Acara tersebut diadakan dalam rangka persiapan pelaksanaan program Tracer Study UGM 2018 yang dijadwalkan dimulai pada bulan Maret hingga April mendatang. Agenda utamanya adalah melakukan evaluasi serta perumusan kembali kuesioner yang menjadi instrumen utama tracer study.
Menurut, Dr. Danang Sri Hadmoko, Direktur KUI, kegiatan yang mengundang perwakilan unit pelayanan alumni fakultas ini penting dilaksanakan untuk mendukung kesuksesan program tracer study. Danang menilai, diskusi serta masukan dari berbagai pihak diperlukan dalam memformulasikan pertanyaan yang nantinya diajukan kepada alumni. Terlebih, informasi tracer study saat ini sangat dibutuhkan universitas sebagai syarat akreditasi baik di tingkat nasional maupun internasional.
“Dalam proses akreditasi, tracer study menjadi poin terpenting dalam mendongkrak reputasi universitas, sehingga kuesioner akan diarahkan untuk dapat mengakomodasi kebutuhan-kebutuhan tersebut,” tuturnya.
Selain untuk keperluan akreditasi, tracer study menurut Danang juga untuk menjaring masukan dari alumni terkait sistem pendidikan di UGM selama ini. Untuk itu, DKAUI akan menggandeng Pusat Inovasi dan Kajian Akademik (PIKA) UGM dalam mengolah hasil tracer study sebagai landasan dalam merumuskan kebijakan universitas yang mendukung peningkatan layanan akademik.
Alumni yang lulus pada tahun 2016 menjadi target responden tahun ini. Tracer Study UGM 2018 juga akan menyasar seluruh jenjang studi yang ada di UGM, seperti Sarjana, Diploma, Pascasarjana (S2 dan S3), serta program profesi.
Partisipasi responden masih menjadi tantangan universitas di setiap pelaksanaan tracer study. Walau mengalami peningkatan sejak pertama kali diintegrasikan di tingkat universitas pada tahun 2015, partisipasi alumni dalam mengikuti program tracer study dinilai masih rendah. “Tahun ini tracer study UGM masih akan memanfaatkan bantuan enumerator di setiap fakultas untuk menaikan partisipasi alumni,” tambah Danang. [Eggy]