Aditya adalah penerima penghargaan Insan UGM Berprestasi 2016 dalam Bidang Pelopor Pemberdayaan Daerah Tertinggal, Terluar, dan Terdepan. Ia merupakan salah satu sosok yang fokus berkontribusi dalam peningkatan kualitas sumber daya manusia. Berawal pada kecintaannya terhadap dunia pendidikan, alumnus Program Sarjana Sosiologi UGM ini memfasilitasi pendidikan dan pendampingan komunitas adat serta kelompok marjinal di Indonesia yang tidak terakses sekolah formal.
Perempuan kelahiran 21 Januari 1978 ini adalah pendiri Yayasan Sakola yang merupakan organisasi nirlaba yang memberikan fasilitas literasi dan advokasi kepada komunitas adat. Di samping itu, Aditya juga menjadi mentor Sakola Rimba di Jambi dan Nusa Tenggara Timur. Melalui yayasan tersebut, Aditya menerapkan metode baca, tulis, dan hitung praktis sehingga berhasil membuat banyak anak-anak dan orang dewasa dari buta aksara. Semua kegiatan yang saat ini digeluti tidak lepas dari kekagumannya pada wilayah Indonesia yang luas. Tidak berhenti pada kekagumannya pada keberagaman Indonesia yang menarik untuk dijelajahi, Aditya juga memutuskan untuk melakukan sesuatu yang dapat membantu penduduk daerah tertinggal, terluar, dan terdepan agar mendapat pengakuan serta hak-haknya.
Menyuarakan pendidikan formal dengan pendekatan kebudayaan juga sering dilakukan Aditya. Pendekatan budaya dirasa menjadi sesuatu yang penting karena pendidikan formal dan kurikulumnya tidak pernah peduli pada identitas kultur lokal. Hal inilah yang menyebabkan anak- anak rimba tidak bisa beradaptasi dengan formalitas pendidikan yang diterapkan oleh sistem pendidikan nasional. Tentunya ini akan berdampak pada ketidakberlanjutan sekolah Suku Anak Dalam karena sistemnya tidak cocok.
Tidak hanya aktif mengajar, Aditya juga menjadi penulis buku berjudul “Alamku tak Seramah Dulu: Cerita tentang 3 Anak yang Bertahan di Tengah Lingkungan yang Berubah”. Melalui buku tersebut, ia ingin menyadarkan bahwa banyak perubahan dan dampak negatif yang terjadi di sekitar kita akibat uang dan pasar.
Alumnus FISIPOL tahun 2002 ini terkenal sebagai pendiri SOKOLA, sebuah organisasi nirlaba yang memberikan fasilitasi literasi dan advokasi kepada komunitas adat. Aditya Dipta mendirikan SOKOLA pada tahun 2013. Selain sebagai pendiri, beliau juga menjabat sebagai Wakil Ketua Perkumpulan Sokola Rimba. Pemenang penghargaan Alumni Awards Bidang Pelopor Pemberdayaan Daerah Tertinggal, Terdepan, Terluar ini aktif mengajar menulis, membaca, dan menjahit.