Saat ini jumlah wirausaha di Indonesia masih belum menyentuh angka ideal untuk memenangkan kompetisi di era pasar tunggal Masyarakat Ekonomi Asean (MEA). Berada di angka 1,56 persen dari total penduduk Indonesia, negara ini masih butuh 5,8 juta pengusaha muda baru demi mengejar ketertinggalan dari negara lain. Oleh karena itu, di hadapan tiga ribu calon wisudawan Sarjana dan Diploma periode Agustus 2016, dr. Tirta Mandira Hudhi, pemilik Shoes and Care dan Agus RS. Suparto, fotografer pribadi Kepresidenan Republik Indonesia berusaha mengobarkan semangat wirausaha bagi lulusan Universitas Gadjah Mada pada Selasa (23/8) di Grha Sabha Pramana.
Penguatan jalinan komunikasi dan interaksi dengan segenap mitra Universitas Gadjah Mada merupakan modal dasar yang dibutuhkan Universitas bagi keberlangsungan penyelenggaraan Tri Dharma Perguruan Tinggi kepada masyarakat secara terus menerus dan berkelanjutan.
Dalam acara UGM Integrated Career Days (11/08), selain diadakan pameran karier dan beasiswa, diadakan pula talkshow mengenai profil-profil perusahaan. Talkshow ini bertujuan untuk memberi gambaran seputar dunia kerja kepada para mahasiswa dan calon pelamar. Perusahaan yang turut mengisi talkshow ini adalah Asia Pacific Resources International Limited (APRIL) dan World Wildlife Fund for Nature (WWF).
Menghadapi masyarakat ekonomi ASEAN (MEA), mahasiswa dan para alumni tidak hanya dituntut untuk menjadi pekerja, tetapi juga membangun lapangan kerja. Oleh karena itu, dalam acara UGM Integrated Career Days digelar pula talkshow memulai karier dengan inovasi baru yang cemerlang. Talkshow yang dilaksanakan pada Kamis (11/08) ini menghadirkan Dhini Hidayati, co-founder Gandeng Tangan, Ivan Samuel Heydemans, co-founder Sale Stock Indonesia, dan juga Muhammad Ghufron Mustaqim, Vice President of People Operation & Services Sale Stock Indonesia. Ketiga pembicara ini adalah sosok anak muda yang membuat inovasi baru di dunia bisnis.
Direktorat Kemitraan, Alumni, dan Urusan Internasional (DKAUI) UGM menyelenggarakan UGM Integrated Career Days 2016, 10-11 Agustus 2016 di Grha Sabha Paramana (GSP) UGM. Acara yang mengusung tema “Ready for ASEAN Economic Community” ini bertujuan untuk mendorong mahasiswa dan alumni menyadari pentingnya kesiapan diri menghadapi Masyarakat Ekonomi ASEAN (MEA). Dalam acara ini terdapat pameran karier dari beragam perusahaan. UGM Integrated Career Days 2016 juga memfasilitasi mahasiswa dan alumni yang ingin dan membutuhkan informasi beasiswa studi lanjut.
Dilema antara berkarier atau kembali belajar di bangku kuliah kerap dialami oleh fresh graduate dan juga mahasiswa tingkat akhir. Pilihan kembali belajar di bangku kuliah tentu tetap diminati sebagian mahasiswa, mengingat pendidikan adalah investasi jangka panjang. Tidak sedikit uang yang dibutuhkan untuk investasi jangka panjang ini. Berburu beasiswa adalah jalan terbaik untuk merealisasikan hal tersebut. Oleh karena itu, Direktorat Kemitraan, Alumni, dan Urusan Internasional (DKAUI) UGM menyelenggarakan talkshow mengenai tips-tips mencari beasiswa. Acara tersebut merupakan rangkaian acara UGM Integrated Career Days yang digelar Rabu (10/08) di Grha Sabha Pramana.
Salah satu rangkaian acara UGM Integrated Career Days UGM 2016 yang digelar Direktorat Kemitraan, Alumni, dan Urusan Internasional (DKAUI) adalah talkshow mengenai persiapan karier. Talkshow yang diselenggarakan pada Rabu (10/08) ini menghadirkan Analisa Widyaningrum, M.Psi, Psi., pendiri Analisa Personality Development Center dan juga M Windrawan Inantha. Kedua pembicara ini memberi bekal kepada para mahasiswa dan alumni UGM yang hadir untuk bisa menyiapkan karier dengan baik.
Direktorat Kemitraan, Alumni, dan Urusan Internasional (DKAUI) Universitas Gadjah Mada menggelar UGM Integrated Career Days 2016 pada Rabu dan Kamis (10-11/08). Acara yang digelar di Grha Sabha Pramana ini mengusung tema “Ready for ASEAN Economic Community” dengan harapan menyiapkan para mahasiswa dan alumni menghadapi persaingan global.
Bagaimana mungkin seorang lulusan Jurusan Biologi bekerja di Kementerian Pekerjaan Umum (PU). Begitu kira-kira pertanyaan banyak orang ketika berkenalan dengan Yuni Erni Aguslin. Perempuan berjilbab ini mengungkapkan keheranan orang-orang. “Seperti tidak ada hubungannya, di PU kan berurusan dengan konstruksi dan pembangunan, sedangkan di jurusan saya tidak mempelajari hal-hal yang demikian,” ujarnya.
Kesan ramah tampak terpencar dari raut wajahnya. Kondisi fisik yang energik terlihat jelas meski usia tak lagi muda. Semangatnya masih membara ketika berbicara dihadapan seribu lebih wisudawan Universitas Gadjah Mada. Semangatnya turut hadir pula saat berbagi pengalaman dan inspirasi perjalanan hidupnya yang penuh makna. Tak terasa, air matanya mengalir sendu ketika mengenang perjuangan hidupnya. Tak ayal, tepuk tangan riuh wisudawan menggema di seisi ruangan Grha Sabha Pramana mengapresiasi semangatnya. Pria bersemangat ini bernama Koko Widayatmoko , lulusan Fakultas Teknik tahun 1963.