Peranannya dalam pentas politik nasional sangat menonjol. Sehingga ia pantas digelari sebagai King Maker Pentas Politik Nasional. Lebih jelas tentang beliau klik Disini
Muhaimin Iskandar terpilih menjadi Ketua Umum Dewan Tanfidz DPP PKB periode 2005-2010 secara aklamasi dalam Muktamar II PKB, di Semarang. Lebih jelas tentang beliau klik Disini
Andi Alifian Mallarangeng pria kelahiran makassar, Sulawesi Selatan, 14 Maret 1963, menjabat Menteri Negara Pemuda dan Olahraga (Menpora) Kabinet Indonesia Bersatu II (2009-2014). Lebih jelas tentang beliau klik Disini
Kesejahteraan umum belum tercipta secara berarti dan adil, dan terdapat kesenjangan yang besar antar-individu, golongan dan daerah..lebih jelas tentang beliau klik Disini
Walau memiliki sentuhan dan pemikiran politik dan pernah ikut mendirikan partai politik (PAN), namun ia mengakui bahwa dirinya bukan seorang praktisi politik. Lebih jelas tentang beliau klik Disini
Beliau adalah seorang dokter ahli jantung dan sudah lebih 25 tahun bekerja profesional dibidang kedokteran dan penelitian. lebih jelas tentang beliau klik Disini
Pria kelahiran Sampang, Madura, 13 Mei 1957, itu adalah alumnus dan guru besar Universitas Islam Indonesia (UII) Yogyakarta, juga lulusan Fakultas Sastra dan Kebudayaan serta doktor hukum tata negara UGM. lebih jelas tentang beliau klik Disini
Low Profile dan tegas…..Bicaranya kalem, apa adanya, sederhana, tegas serta tidak memiliki ambisi duniawi yang menonjol. itulah Busyro Maqoddas yang kini menjabat sebagai Ketua KPK periode 2010-2011. lebih jelas tentang beliau klik Disini
Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo terpilih sebagai Ketua Umum KAGAMA (Keluarga Alumni Gadjah Mada) periode 2014-2019. Ganjar terpilih setelah melakukan musyawarah mufakat bersama tiga calon ketua umum lainnya, yaitu Sri Sultan HB X (Ketua Umum KAGAMA periode 2009-2014), Budi Karya Sumadi (Ketua Pengda KAGAMA DKI Jakarta) serta Usman Rianse (Pengda KAGAMA Sulawesi Tenggara) bertempat di Hotel Grand Clarion, Kendari, Sulawesi Tenggara, Sabtu (8/11) malam.
Wacana menghidupkan poros maritim dunia dan mengembangkan kemaritiman di Indonesia sudah diimpikan banyak pihak termasuk DIY (dan UGM). Sayangnya, keterampilan SDM Indonesia dalam kemaritiman masih amat minim. Salah satunya terlihat dari banyaknya ikan yang diambil secara ilegal. Di sisi lain jumlah perguruan tinggi yang membuka program studi yang terkait kelautan masih terbatas.