Kiagus Abdul Syafei, biasa disapa Syafei merupakan alumni Fakultas Peternakan (FAPET) UGM angkatan 2011. Syafei dikenal sebagai KAGAMA yang cukup berpengalaman di dunia peternakan dengan memiliki kandang pribadi yang diberi nama Kandang Budi Luhur. Selama 7 tahun berkecimpung di dunia peternakan dengan kandangnya, Syafei kerap melakukan inovasi khususnya dalam pengelolaan limbah ternak. Syafei meyakini limbah peternakan perlu dikelola dengan baik untuk keberlanjutan lingkungan.
Tokoh Alumni-Id
Muhammad Farid Akrom, biasa disapa Farid, merupakan alumnus Fakultas Teknologi Pertanian UGM angkatan 2016. Farid dikenal sebagai salah satu KAGAMA muda yang sukses menggeluti dunia agribisnis ternak dengan branding Goatday. Farid lulus pada masa pandemi tepatnya pada tahun 2020. Dikarenakan lulus di masa penuh dengan keterbatasan lapangan kerja, Farid sempat menganggur.
Handoko Hary Suharso merupakan alumnus Fakultas Peternakan Universitas Gadjah Mada tahun 1998. Atas kegigihan dan komitmenya di dunia peternakan, Handoko dikenal sebagai salah satu alumnus UGM yang sukses dalam bisnis peternakan. Berlatar belakang dari keluarga peternak, kecintaannya pada dunia ternak sudah terbangun sejak kecil. Dengan banyak berkecimpung dengan lingkungan peternakan, secara tidak langsung keluarga dan lingkungan hidupnya telah membentuk pondasi yang kuat pada Handoko dalam mengembangkan passionya di agribisnis hewan.
Vita Krisnadewi membuktikan bahwa ketekunan dan semangat untuk bangkit dari kegagalan dapat mengubah tantangan menjadi peluang. Alumnus Fakultas Peternakan angkatan 1994 ini memulai karier sebagai dosen di Universitas Mulawarman, Kalimantan Timur, pada 2004. Setelah sepuluh tahun mengabdi, ia memutuskan untuk berhenti pada 2014 dan mencari cara untuk membangkitkan minat masyarakat terhadap sektor peternakan.
Christiyanto, seorang alumnus Fakultas Peternakan UGM adalah bukti nyata bahwa passion dan tekad dapat membawa seseorang menjelajahi jalan yang tak terduga. Kisahnya merupakan inspirasi bagi alumni untuk terus mengejar mimpi, meskipun harus melewati jalan yang berliku.
Roni Arianto Widodo, seorang lulusan Departemen Teknologi Pangan dan Hasil Pertanian (TPHP), Fakultas Teknologi Pertanian (FTP) 1991, memulai kariernya dengan tidak memiliki latar belakang bisnis dari keluarga. Namun, ia memiliki semangat inovasi dan keinginan untuk meningkatkan kesejahteraan keluarganya.
Tidak mengherankan bahwa banyak lulusan program studi Pariwisata dari Universitas Gadjah Mada (UGM) mampu menjadi wirausaha sukses. Hal ini terbukti dari kisah inspiratif yang ditunjukkan oleh alumni-alumni program studi tersebut. Hal ini juga dialami oleh Tyas Ayu Upakartiningsih, seorang alumni Pariwisata UGM yang kini menjadi inspirasi bagi banyak orang.
Tidak banyak orang yang memiliki keberanian untuk mengambil risiko dan memulai usaha dari nol. Namun, bagi Wahyuningtyas Sri Banardani, pemilik Omah Kreashe Banardani, tantangan tersebut justru memacu semangat dan kreativitasnya. Sebagai seorang wirausahawan inspiratif di bidang fashion, khususnya batik dari bahan daur ulang, Tyas telah menunjukkan bahwa dengan kerja keras, inovasi, dan tekad yang kuat, seseorang dapat membangun sebuah bisnis yang sukses.
Kesulitan tidak selalu mendatangkan kemalangan, beberapa orang memilih untuk bangkit dan membantu orang lain. Hal ini pula yang dilakukan oleh Eka Sulistyaningsih, akrab disapa Ekan, yang sejak pandemi COVID-19 telah membantu banyak pelaku usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) yang terdampak pandemi melalui Dapur Nyawiji.
Dea Rachma Chaerani, yang akrab disapa Dea, adalah seorang konten kreator yang fokus membuat konten mengenai pekerjaan, terutama bagi fresh graduate yang ingin memulai karier di Australia. Dea merupakan lulusan program studi Bisnis Perjalanan Wisata dari Sekolah Vokasi Universitas Gadjah Mada (UGM) pada tahun 2023. Sejak masa kuliah, Dea telah menunjukkan dirinya sebagai mahasiswa yang aktif dan berprestasi. Hal ini terlihat dari banyaknya perlombaan yang ia ikuti dan menangkan selama masa studinya.