Menghadapi era globalisasi, alumni UGM tidak hanya dituntut untuk unggul dalam kompetensi berbasiskan ilmu pengetahuan. Lebih penting, alumni juga harus memperkaya dirinya dengan value (nilai sosial) yang dapat menjadi pembeda dengan individu lain. Sinergi keduanya sangat dibutuhkan dalam menghadapi persaingan yang saat ini semakin ketat.
Seperti diungkapkan Dr. Prasetio, Direktur Utama (Dirut) Perusahaan Umum Percetakan Uang Republik Indonesia (Peruri) di Universitas Gadjah Mada, Senin (18/7) pagi.
“Jika hanya memiliki kompetensi tanpa value, itu akan sulit (memenangkan persaingan), begitu juga sebaliknya. Dua hal tersebut harus dapat diselaraskan, harus seimbang,” ujarnya saat memberikan materi pembekalan di hadapan 1040 calon wisudawan Program Pascasarjana Periode Juli 2017 di Grha Sabha Pramana.
Dirut Peruri ini mencontohkan seperti dalam berorganisasi, nilai-nilai seperti integritas, kejujuran, dan tanggung jawab adalah modal yang utama. Selain itu, organisasi juga membutuhkan individu dengan loyalitas dan dedikasi yang tinggi.
Alumnus Magister Hukum Bisnis ini juga menilai, kemampuan individu untuk dapat beradaptasi dengan lingkungan saat ini menjadi nilai yang sangat penting untuk mencapai kesuksesan. Terlebih di era keterbukaan publik, di mana arus informasi yang begitu cepat, turut pula menciptakan perubahan yang semakin tidak dapat diprediksi.
“Kita harus menyesuaikan diri, jamannya sudah berbeda. Kuncinya adaptasi,” tambahnya
Hal senada diungkapkan Dwi Heruningsih, M.Si., Anggota Dewan Pengawas Radio Republik Indonesia (RRI). Menurut Alumnus Ilmu Komunikasi ini, perubahan dan dinamika kehidupan merupakan suatu keniscayaan. Maka sudah seharusnya dapat cermat dan pintar membaca situasi yang ada, seperti halnya RRI yang masih mengudara hingga saat ini. Walau telah mengalami berbagai perubahan situasi politik, sosial, dan ekonomi selama lebih dari tiga dekade, Lembaga Penyiaran Publik milik pemerintah ini tetap tidak kehilangan pendengar setianya.
Tak lupa ia pun berpesan kepada alumni UGM agar tidak berhenti untuk menghasilkan karya dan inovasi. “Jadilah kreatif!,” ujarnya saat didaulat menjadi pembicara bersama Dr. Prasetio. [Eggy]