Berkembangnya media dan cara dalam penyebaran informasi lowongan kerja membuat maraknya beredar kasus lowongan kerja palsu yang dibuat oleh oknum-oknum tidak bertanggungjawab. Sebagai jobseeker yang cerdas, ada baiknya Anda lebih teliti dalam memasukkan aplikasi lamaran pekerjaan agar tidak tertipu dengan lowongan kerja palsu. Yuk, simak cara membedakan lowongan kerja asli dan palsu yang telah kami rangkum berikut ini!
- Tidak Menggunakan Domain Email Resmi Perusahaan
Setiap perusahaan memiliki domain resmi untuk email karyawannya. Domain resmi tersebut biasanya berupa nama perusahaan itu sendiri (contoh: namakaryawan@namaperusahaan.com). Apabila kamu dihubungi oleh orang yang mengaku dari sebuah perusahaan namun ia menggunakan domain email gratisan seperti Gmail, Yahoo, Ymail, Hotmail, atau lain sebagainya, kamu patut untuk mencurigai bahwa lowongan tersebut palsu.
- Lowongan Disebarkan Melalui SMS atau Pesan Singkat
Meskipun di dalam SMS atau pesan singkat itu disebutkan nama website atau situs lowongan kerja, namun lowongan tersebut dapat dipastikan tidak asli. Perusahaan tidak akan mungkin menyebarkan informasi lowongan melalui SMS karena mereka akan lebih memilih lembaga pusat karir terpercaya, website resmi mereka sendiri, ataupun media sosial resmi mereka sendiri.
- Meminta untuk Mentransfer Sejumlah Uang
Perusahaan tidak akan pernah meminta calon karyawannya untuk mengirimkan sejumlah uang apalagi sebelum ia benar-benar dinyatakan diterima. Modus penipuan meminta sejumlah uang ini biasanya dilakukan penipu dengan dalih sebagai uang akomodasi tes. Zaman sekarang banyak perusahaan yang melakukan tes online dan wawancara via Skype apabila pelamar tinggal di lokasi yang jauh dari perusahaan.
Nah, itu dia tips agar terhindar dari penipuan lowongan kerja palsu. Selalu cek situs website resmi perusahaan untuk memastikan lowongan kerja itu benar adanya. Lebih berhati-hati dan waspada, ya! [Hubungan Alumni/Nisa, foto: magazine.job-like.com]