Pekerjaan yang menyita waktu dan tenaga terkadang membuat ingin rehat sejenak dan pergi liburan. Meski hanya sebentar, berlibur adalah upaya untuk mendongkrak produktivitas kehidupan. Itu sebabnya pemerintah dan perusahaan menyadari pentingnya rehat sejenak dari pekerjaan dengan memberikan jatah cuti bagi para karyawan.
Meski demikian, terkadang pengambilan jatah cuti karyawan justru malah membuat sistem kerja di kantor berantakan. Agar tidak menjadi orang yang merepotkan kolega dalam bekerja, Ciputra Enterpreneurship berbagi tips guna mengoptimalkan cuti bagi karyawan.
Buat perencanaan
Saat mendapatkan kalender di awal tahun, pastikan Anda sudah merencanakan sejak jauh hari di bulan apa yang bisa digunakan untuk mengambil cuti. Sebelum mengajukan cuti, Anda harus tahu tujuan cuti tersebut diambil. Apakah untuk keperluan berlibur, melahirkan, atau keperluan mendesak? Setiap alasan memiliki urgensi yang berbeda. Jika tujuan Anda berlibur, lakukanlah jauh hari sehingga Anda bisa menyelesaikan pekerjaan saat liburan.
Sesuaikan dengan jadwal keluarga
Menyesuaikan cuti dengan jadwal keluarga menjadi hal yang harus diperhatikan. Terkadang jadwal cuti yang diambil tidak sesuai dengan jadwal cuti anggota keluarga lainnya. Jika jadwal cuti sudah sesuai dengan jadwal keluarga, langkah selanjutnya adalah mengkoordinasikannya dengan rekan kerja di kantor. Sampaikan kepada dia jika ingin mengambil cuti yang panjang bersama keluarga. Coba lakukan pertukaran jadwal cuti dengan rekan kerja Anda agar sistem kerja di kantor tetap terkendali dengan baik.
Perhatikan kondisi pekerjaan
Setelah menentukan jadwal cuti yang akan diambil, langkah selanjutnya coba perhatikan kondisi pekerjaan di kantor. Pastikan dan perkirakan bahwa di jadwal cuti yang diambil Anda sedang tidak menangani proyek atau pekerjaan yang padat. Jika banyak pekerjaan di kantor, coba selesaikan terlebih dahulu sebelum mengambil cuti agar pada saat mengambil cuti jadi tidak terganggu.
Rencanakan Keuangan
Jika tujuan cuti untuk berlibur ke luar kota atau luar negeri, segera rencanakan keuangan sedari dini. Anda bisa menyisihkan bonus atau 20% dari jumlah gaji tiap bulan. Sebelum memutuskan pergi, pastikan dana tersebut cukup. Jangan memaksa pergi dengan dana yang sebenarnya sangat terbatas. [Ramadhan]