Pernahkah Sobat Karier merasa cemas saat beristirahat karena merasa belum produktif, padahal sebenarnya sudah banyak yang dikerjakan? Yuk, kenali batasanmu sebelum produktivitas malah berubah menjadi toxic productivity melalui #TipsKarier hari ini!
Memahami Toxic Productivity
Toxic productivity ialah ketika seseorang merasa harus selalu sibuk dan menganggap waktu istirahat atau hobi sebagai sesuatu yang tidak produktif.
Hal ini erat kaitannya dengan perasaan FOMO (fear of missing out) terhadap pencapaian orang lain, misalnya saat melihat kesibukan mereka di media sosial. Kita juga sering merasa tertinggal ketika melihat orang lain begitu ambisius mengejar targetnya hingga begadang, yang membuat kita ingin meniru mereka.
Produktivitas bisa menjadi hal yang baik jika kita tahu batasan diri. Namun, itu bisa berbahaya jika mengabaikan kesehatan fisik dan mental dan membuatmu kurang bersosialisasi. Yuk, pahami ciri-ciri dan cara pencegahannya!
Apa Saja Ciri-Ciri Toxic Productivity?
- Obsesi untuk selalu melakukan sesuatu: Terus merasa harus sibuk tanpa henti, bahkan saat tidak diperlukan.
- Merasa sulit untuk beristirahat karena merasa bersalah atau cemas ketika mengambil waktu untuk beristirahat dan tidak melakukan hal produktif.
- Kehilangan minat pada hal lain sebab terlalu fokus untuk terus bekerja, sehingga mengabaikan aktivitas atau hobi lainnya
- Takut kalah saing akibat khawatir tidak bisa bersaing dengan orang lain yang dianggap lebih produktif.
- Tidak pernah puas dengan hasil pekerjaan padahal sudah bekerja keras untuk menyelesaikan pekerjaan itu.
Dampak Toxic Productivity
Jika kamu sudah merasakan tanda-tanda produktivitas menjadi toxic, tetapi tidak diperbaiki dan tetap dilanjutkan, maka hal tersebut dapat berdampak negatif pada dirimu, seperti:
- Burnout
Memforsir diri untuk selalu bekerja tanpa istirahat akan membuatmu kelelahan mental dan emosional akibat stress yang berlebihan.
- Gangguan kesehatan fisik
Dengan mengabaikan istirahat yang cukup dan pola makan yang tidak teratur pastinya juga akan membuat fisikmu kelelahan yang rentan membuatmu terkena penyakit.
- Penurunan produktivitas secara umum
Gangguan kesehatan fisik dan mental tersebut pada akhirnya justru akan membuat performamu tidak optimal sehingga kualitas pekerjaan menurun.
- Penurunan kualitas hidup
Terlalu sibuk bekerja juga akan membuatmu jauh dari bersosialisasi dan aktivitas relaksasi seperti melakukan hobi yang berpotensi menurunkan kebahagiaanmu dalam menikmati hidup.
Bagaimana Mengatasi toxic productivity?
- Pahami dengan baik ciri-ciri tadi, dan refleksikan pada keadaanmu.
- Buat manajemen waktu yang efisien daftar susun prioritas pekerjaan yang efektif.
- Luangkan waktu untuk relaksasi seperti melakukan hobi atau olahraga ringan seperti jogging.
- Cari dukungan dari orang lain seperti rekan kerja atau sekadar mengobrol santai dengan teman.
- Pertimbangkan dukungan profesional seperti konselor atau psikolog apabila kamu tetap merasa kebingungan mengatasinya.
Selalu ingat ya, bahwa produktivitas yang sehat adalah tentang keseimbangan. Menjaga kesehatan fisik dan mental sama pentingnya dengan mencapai tujuan. Jangan biarkan tekanan untuk selalu sibuk merusak kesejahteraanmu. Kenali batasan, beri waktu untuk istirahat, dan pastikan bahwa kesuksesan yang kamu raih tetap memberikan kebahagiaan.
[Penulis: Alif, Editor: Kamila]
Referensi gambar:
Tarigan & Pasaribu (2024, November 18). Toxic Productivity, Ketika Produktif Dilakukan secara Berlebih. Diakses pada 28 November 2024 dari https://mediapijar.com/2024/11/toxic-productivity-ketika-produktif-dilakukan-secara-berlebih/