
KAGAMA Tanaman Hias mengadakan pelatihan perdana bertema “Mounting dan Perawatan Platycerium” di Jora Nursery, Sleman, pada Sabtu (31/5). Platycerium dikenal juga sebagai tanaman pakis (paku). Acara yang dihadiri oleh 25 anggota KAGAMA Tanaman Hias serta para pecinta tanaman hias ini merupakan langkah awal KAGAMA dalam menyemai semangat kebersamaan, pelestarian tanaman hidup, dan pengembangan keterampilan hortikultura.
Dalam sambutannya, Ketua KAGAMA Tanaman Hias (KTH), Bayu Widhi Nugroho, menceritakan sejarah terbentuknya komunitas ini dan mengucapkan terima kasih atas kehadiran para peserta. “Greenhouse ini awalnya hanya untuk kumpul-kumpul biasa, namun akhirnya kami sepakat menyelenggarakan pelatihan. Karena atapnya kaca, mohon maklum jika agak panas. Selamat belajar,” tuturnya.
Sambutan juga disampaikan oleh Sulastama Raharja, S.T., Ketua Bidang Pengabdian kepada Masyarakat dan Pelestarian Lingkungan Hidup KAGAMA. Ia menyampaikan harapannya terhadap kegiatan ini dan mengapresiasi kontribusi KTH dalam menghidupkan kegiatan bermanfaat bagi para alumninya.
Bogi Sawardianto, praktisi tanaman hias, didapuk sebagai pembicara dalam acara ini. Di sesi awal, Bogi menjelaskan secara rinci mengenai karakteristik Platycerium, cara perkembangbiakannya, serta tingkat kesulitan dalam merawat tanaman tersebut.
Sesi kemudian dilanjutkan dengan praktik bersama Eka Kurnianti yang juga adalah seorang praktisi tanaman hias. Ia memperagakan teknik mounting Platycerium ke media tanam serta memandu para peserta mempraktikkan teknik perawatan, penempatan, dan penanganan tanaman tersebut.
Pelatihan ini memberikan pengetahuan baru bagi para peserta sesuai dengan Sustainable Development Goals (SDGs) 4 yang berfokus pada pendidikan berkualitas. Kegiatan ini juga meningkatkan semangat komunitas KTH dalam melestarikan tanaman hidup, yang mendukung perwujudan SDGs 13 tentang penanganan perubahan iklim dan SDGs 15 tentang perlindungan ekosistem darat.
[Kantor Alumni: Sita dan Dinda, Foto: Vanes]