Pemenang 2009
Prof. Zaenal Muktamar adalah penerima Alumni Award 2009 bidang Prestasi Memajukan Pendidikan Tinggi. Ia merupakan alumnus Fakultas Pertanian UGM, jurusan Ilmu Tanah 1983. Prof. Zaenal dikenal karena kontribusinya dalam dunia pendidikan tinggi khususnya di wilayah Bengkulu. Prof. Zaenal pernah menjadi rektor Universitas Negeri Bengkulu (UNIB) masa bakti 2006 hingga 2013 sekaligus sebagai Guru Besar. Sebagai tenaga pendidik, Ia aktif menjadi dosen dengan mengajar beberapa mata kuliah di bidang pertanian. Prof. Zaenal tercatat pernah mengajar mata kuliah Metode Ilmiah di Fakultas Pertanian UNIB, mata kuliah Dasar-dasar Ilmu Tanah, mata kuliah Analisis Air, Tanah dan Tanaman, dan mata kuliah Dasar-dasar Kimia Tanah. Selain aktif mengajar, Prof. Zaenal juga aktif dalam menulis karya ilmiah. Profesor kelahiran Pamekasan, 10 November 1959 ini pernah mempublikasikan beberapa karya ilmiah antara lain berjudul, “Penurunan Alumunium Teradopsi pada Tanah Asam dengan Asam Sitrat dan Oksalat (1998), “Pengurangan Keracunan Aluminium pada Tanaman Kedelai Melalui Pemberian Pupuk kandang Sapi pada Tanah Masam pad 1998”. Di tahun yang sama, Prof. Zaenal kembali mempublikasikan karya ilmiah lain yang beliau tulis dengan judul “Lahan Pasca Deforestasi di Bengkulu. Kemudian pada 2002, Ia kembali menulis karya ilmiah dengan judul “Kajian Mikroflora Tanah dan Evolusi Karbondioksida.
Sebagai insan yang terdidik dan sadar akan pentingnya pendidikan dan ilmu pengetahuan, membuat H. Soedjono berpikir bahwa pembangunan fasilitas ilmu pengetahuan tidak boleh hanya berfokus pada suatu daerah atau tempat saja. Adanya sekolah dan perguruan tinggi berkualitas baik perlu diadakan hingga di kota-kota kecil dan daerah pedalaman. Keterlibatan H. Soedjono dalam dunia pendidikan, khususnya di bidang pendidikan tinggi, dapat menjadi teladan yang baik bagi para tenaga di bidang pendidikan Indonesia. H. Soedjono tercatat sebagai salah satu tokoh perintis berdirinya perguruan tinggi di Cirebon, Jawa Barat yaitu Universitas Swadaya Gunung Jati yang disingkat Unswagati atau UGJ. Aktif dalam memajukan dunia pendidikan, H. Soedjono pernah menjadi Pejabat Rektor Universitas Swadaya Gunung Jati, pada 2005 silam. H Soedjono merupakan alumnus Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik (1967), Universitas Gadjah Mada. Atas dedikasinya yang tinggi terhadap dunia pendidikan di Indonesia, pada 2009 dalam acara Malam Insan Universitas Gadjah Mada Berprestasi, Universitas Gadjah Mada memberikan penghargaan Alumni Award, bidang Prestasi Memajukan Pendidikan Tinggi di Daerah kepada H. Soedjono untuk jasa dan pengabdian beliau bagi bangsa dan negara.
Drs. HM Jusuf Padddong merupakan alumnus Universitas Gadjah Mada, Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik 1970. Jusuf Padddong merupakan tokoh yang berjasa dalam dunia pendidikan di Sulawesi sekaligus salah satu tokoh pendiri Yayasan Pendidikan Panca Bhakti. Melalui Yayasan Pendidikan Panca Bhakti Sulawesi Tengah, Ia mendirikan Sekolah Tinggi Ilmu Sosial dan Ilmu Politik (STISIPOL) Panca Bhakti dan juga mengubah bentuk Akademi Sekretaris Manajemen menjadi Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi (STIE) Panca Bhakti Palu pada 1988. Selama membangun perguruan tinggi tersebut banyak lika-liku yang dihadapi Jusuf Paddong dan kolega hingga dapat sukses seperti sekarang. Berkat dedikasi dan perjuangannya dalam memajukan dunia pendidikan, HM Jusuf Paddong menerima penghargaan Alumni Berprestasi 2009 sebagai bentuk apresiasi Universitas Gadjah Mada kepada para alumni yang berjasa bagi bangsa dan almamater.
Drs. K.R.T. H. Anwar Chanani dikenal sebagai salah satu tokoh berpengaruh di Kalimantan Timur. Ia merupakan perintis berdirinya Universitas Mulawarman Kalimantan Timur, perguruan tinggi tertua yang ada di Kaltim. H. Anwar Chanani lahir di Kediri, 28 Agustus 1928. Beliau merupakan alumnus Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik (FISIPOL) Universitas Gadjah Mada. Dalam perjalanan hidupnya, H. Anwar Chanani sangat peduli terhadap dunia pendidikan. Selain menjadi tokoh pencetus berdirinya Universitas Mulawarman, H. Anwar Chanani juga merupakan tokoh pemrakarsa berdirinya Akademi Pemerintahan Dalam Negeri (APDN) Samarinda yang kini telah berubah nama menjadi Institut Pemerintahan Dalam Negeri (IPDN). Tak hanya sebagai pelopor, H. Anwar Chanani juga pernah menjadi direktur APDN (sekarang IPDN) Samarinda pada 1963 hingga 1972.
Drs. Sri Moelyanto merupakan alumnus Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik UGM (1967). Sri Moelyanto adalah penerima penghargaan Alumni Award 2009 pada Bidang Prestasi Memajukan Pembangunan Daerah yang diselenggarakan oleh Universitas Gadjah Mada. Sri Moelyanto tercatat pernah menjadi orang nomor 1 di Boyolali dengan masa bakti selama 5 tahun (2005 – 2010). Sebagai Bupati Boyolali, banyak pencapaian dan keberhasilan yang Sri Moelyanto torehkan. Salah satunya adalah ketahanan pangan yang berhasil diatasi oleh jajaran pemerintahannya kala itu. Pembuatan kebijakan yang pro rakyat dibuktikan oleh Sri Moelyanto dengan menginstruksikan jajaran pemerintahan di seluruh wilayah Kabupaten Boyolali, mulai dari tingkat desa/kelurahan hingga kecamatan dengan membuat Surat Edaran (SE) yang berisikan peraturan bahwa dalam setiap pelaksanaan kegiatan (di wilayah kabupaten) harus memanfaatkan dan menggunakan produk pangan lokal Boyolali. Hal ini berdampak pada ketersediaan pangan di wilayahnya yang dapat terus dipertahankan, surplus hasil bumi yang berhasil dicapai, dan pemerataan distribusi bahan pangan. Berkat kebijakannya ini, Sri Moelyanto pernah menerima Penghargaan Ketahanan Pangan Kelompok Aparat dari pemerintah republik Indonesia sebagai bentuk apresiasi terhadap pelaku agribisnis ketahanan pangan pada 2009.
Sumber daya alam yang sangat melimpah menjadi anugerah dan keuntungan tersendiri bagi bangsa Indonesia. Potensi tersebut membutuhkan tenaga ahli dalam pengelolaannya dengan menggunakan teknologi yang tepat guna. Saat ini, banyak para ilmuwan cerdas bangsa terus berlomba dalam menciptakan dan mengembangkan ilmu pengetahuan dan teknologi demi terwujudnya kemajuan dalam segala bidang, salah satunya adalah Ir. Ismun Uti Adan. Ismun Uti merupakan salah satu ilmuwan berprestasi lulusan Universitas Gadjah Mada yang pernah mengenyam pendidikan di Fakultas Teknik UGM(1980). Ismun Uti berhasil menciptakan dan membuat beberapa penemuan dalam bidang teknologi. Salah satu hasil penemuannya yang paling menggebrak adalah menciptakan teknologi pembangkit listrik dengan tenaga kincir air dan diberi nama “Kincir Ismun”. Alat ini diklaim dapat bergerak bebas, berbeda dengan kincir air pada umumnya yang hanya dapat bergerak statis. Kelebihan lain dari teknologi yang diciptakan oleh Ismun Uti ini adalah penggunaannya yang tidak perlu membendung aliran sungai dalam proses penggunaannya. Keberhasilannya dalam menemukan “Kincir Ismun” tidak berjalan tanpa adanya kegagalan. Ketika proses pembuatan dan uji coba, Ir. Ismun sering mengalami kendala seperti kincir yang tidak dapat berputar sehingga tidak dapat menghasilkan arus listrik. Kegagalan demi kegagalan yang beliau alami hadapi sama sekali tidak membuat Ismun Uti patah semangat, justru beliau getol dalam memperbaiki teknologi ciptaannya. Usaha tidak pernah mengkhianati hasil dan Ismun Uti berhasil menyempurnakan “Kincir Ismun” sehingga dapat digunakan bagi masyarakat. Penemuan ini telah dipakai di beberapa daerah seperti di Sungai Kapuas, Kalimantan Barat. Agar karyanya tidak dibajak oleh pihak lain, Ir. Ismun kemudian mematenkan karyanya di kantor Departemen Hukum dan HAM Indonesia. Atas inovasi dan kontribusinya pada bangsa dan negara, Universitas Gadjah Mada menganugerahi Ir. Ismun sebagai “Alumni Berprestasi 2009” kategori Prestasi Memajukan Pembangunan Daerah.
Drs. Wellington Lod Wenda, M.Si. merupakan alumnus Sekolah Pascasarjana Universitas Gadjah Mada. Wellington Lod lulus pada tahun 2003, jurusan Magister Administrasi Publik yang berhasil memajukan pembangunan daerah.