Dunia kerja cenderung dinamis dan selalu berubah. Baik itu dari segi pasar hingga profesi atau bidang yang dipilih. Maka dari itu, tidak heran jika tidak sedikit pekerja yang memutuskan untuk beralih profesi dari bidang yang ia tekuni sebelumnya. Bahkan terkadang peralihan profesi tersebut merupakan dua hal yang benar-benar berbeda sehingga mau tidak mau harus memulai semua lagi dari awal. Berikut adalah tips sebelum memutuskan untuk berpindah karier atau beralih profesi.
Tips-id
Dewasa ini, perusahaan yang bergerak di bidang startup sedang naik daun. Bagaimana tidak, para mahasiswa yang baru lulus atau fresh graduate berbondong-bondong mengirimkan CV hingga memaksimalkan performa mereka saat wawancara agar dapat diterima bekerja di perusahaan startup. Namun, sekedar diterima di perusahaan startup bukan menjadi jaminan karier akan meningkat dengan pesat dengan sistem kerja yang santai. Saat mulai bekerja di perusahaan startup, perkembangan yang progresif tentu akan dibutuhkan untuk bisa menaikkan jenjang karier. Berikut tips membangun karier di perusahaan startup.
Era milenial identik dengan kreativitas dan inovasi yang terus berkembang. Perusahaan-perusaahaan rintisan kaum muda berbasis digital, teknologi, dan aplikasi menjadi tren baru beberapa tahun terakhir yang dikenal sebagai perusahaan start-up. Lulusan-lulusan universitas tidak lagi hanya mencari perusahaan korporasi atau multinasional sebagai tempat untuk bekerja namun sudah melirik perusahaan start-up. Banyak perusahaan start-up yang sudah menunjukkan eksistensinya dan menarik banyak kaula muda untuk bergabung dan mengembangkan perusahaan tersebut. Namun, tidak semua perusahaan rintisan dapat bertahan di era kemajuan zaman yang terus berubah ini. Berikut adalah kelebihan dan kekurangan bekerja di startup.
Menjadi seorang fresh graduate dan langsung mendapatkan pekerjaan tentu menjadi sebuah pencapaian awal yang sangat membanggakan. Setelah sebulan bekerja, hal yang dinantikan pun tiba, menerima gaji pertama! Keinginan untuk segera membeli barang-barang yang diinginkan tentunya seringkali menjadi tujuan awal saat pertama kali menerima gaji sehingga akhirnya tidak dapat memenuhi kebutuhan primer dan sekunder diri sendiri. Bagi kalian yang akan menerima gaji pertama, berikut adalah hal-hal yang harus dilakukan untuk bisa mengatur gaji pertamamu agar tidak habis begitu saja dan bisa mulai menabung untuk investasi masa depan.
Saat memutuskan untuk bekerja, interview menjadi salah satu tahap yang pasti dilewati. Namun, tahukah kamu, selain dapat bertemu atau berkenalan dengan calon atasan, momen interview juga dapat menjadi kesempatan yang tepat untuk melihat bagaimana cara berpakaian para pekerja di perusahaan tersebut. Apakah setelan rapi dengan jas dan dasi? Atau semi kasual dengan jeans dan kemeja? Selain itu, masih banyak yang perlu diperhatikan agar penampilan kamu tidak mencolok. Jadi, agar tidak terlihat mencolok, yuk, berikut tips untuk berpakaian untuk hari pertama kerja.
Berkembangnya media dan cara dalam penyebaran informasi lowongan kerja membuat maraknya beredar kasus lowongan kerja palsu yang dibuat oleh oknum-oknum tidak bertanggungjawab. Sebagai jobseeker yang cerdas, ada baiknya Anda lebih teliti dalam memasukkan aplikasi lamaran pekerjaan agar tidak tertipu dengan lowongan kerja palsu. Yuk, simak cara membedakan lowongan kerja asli dan palsu yang telah kami rangkum berikut ini!
Banyak jalan yang dapat ditempuh untuk sukses mendapatkan pekerjaan pertama setelah lulus dari bangku kuliah. Mari simak tips-tips di bawah ini agar kamu semakin percaya diri dalam mencari pekerjaan pertama sehabis lulus kuliah!
Apakah mungkin seseorang yang masih berusia muda dapat menduduki posisi tertinggi di tempat ia bekerja?
Stress adalah hal yang normal dan alamiah dalam kehidupan manusia. Anda tidak dapat menghindari stress. Stress ketika terjebak macet di jalan, stress ketika Anda terlambat dari jadwal atau deadline, stress ketika Anda mengerjakan proyek besar bahkan proyek kecil, dan lain sebagainya. Tapi yang dapat Anda lakukan adalah belajar bagaimana mengelola stress tersebut sehingga Anda bisa terus maju dan memiliki sebuah kebiasaan hidup yang produktif.
Focus Group Discussion (FGD) dan Leaderless Group Discussion (LGD) saat ini populer sebagai salah satu dari tahapan seleksi rekrutmen kerja. Ketika kegiatan FGD atau LGD berlangsung, peserta akan dibagi menjadi beberapa kelompok. Satu kelompok biasanya terdiri dari 6-8 orang. Masing-masing orang nantinya akan mendapat secarik kertas berisi studi kasus yang harus didiskusikan bersama teman-teman sekelompok. Pengawas dari HRD perusahaan akan menilai jalannya diskusi guna melihat skill leadership yang dimiliki oleh calon karyawan mereka.